Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Blak-blakan, Para Korban Selamat Kisahkan Kengerian Saat Penyekapan di 'Toilet Maut'

Kengerian dirasakan oleh Windy Astudi (23), pembantu rumah tangga yang selamat dan Anet, anak ke-2 Dodi Triono.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Blak-blakan, Para Korban Selamat Kisahkan Kengerian Saat Penyekapan di 'Toilet Maut'
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Korban Selamat Zanette Kalila (13) menangis saat melihat jenazah korban pembunuhan di Pulomas saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta, Rabu (28/12/2016). Tiga dari keenam korban pembunuhan di Pulomas dimakamkan di TPU Tanah Kusir yaitu Dodi Triyono, dan anaknya, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Sementara, lima korban selamat yang turut disekap di toilet tersebut adalah putri kedua Dodi, tiga Zanette Kalila Azaria (13); serta empat pembantu rumah tangga Dodi, Emi (41), Nursanti (22), Fitriani (23) dan Windy Astuti (23).

Kepolisian sudah berhasil menangkap pelaku perampokan yang menewaskan enam korban tersebut.

Pelaku terdiri dari empat orang dipimpin residivis perampokan rumah mewah, Ramlan Butarbutar. Tinggal satu pelaku yang masih dalam pengejaran petugas.

Anet minum air kloset

Sementara, kengerian juga dikisahkan oleh Zanette Kalila Azaria (13), anak tunawicara yang turut disekap dalam ruangan sempit tersebut.

Dia lolos dari maut saat perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur ternyata ikut ditumpuk bersama 11 korban lainnya di kamar mandi.

Selama hampir 19 jam, para korban disekap, sehingga sebagian di antara mereka tewas karena ruangan itu tidak ada udara yang memadai.

Berita Rekomendasi

Kengerian saat penyekapan di sebuah toilet diutarakan oleh bocah cantik yang dikenal Anet.

Saat itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan yang langsung datang ke lokasi kejadian langsung berbicara dengan Anet.

"Saya ke TKP kemudian saya lihat, luar biasa, kemudian saya ke rumah sakit ada lima korban yang saya jenguk," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (29/12/2016).

Iriawan sempat mengobrol-ngobrol dengan Anet yang nota bene tunawicara.

Dengan meragakan, Anet mengisahkan kasus perampokan yang terjadi ke keluarganya kepada Kapolda Metro Jaya.

"Saya tanya ke anaknya pak Dodi yg ke-3, yang maaf tuna rungu, tapi dia bisa menjelaskan padahal mereka disekap di satu ruangan, tidak ada udara, gak makan gak minum," ucapnya.

Ternyata selama penyekapan, Anet hanya minum air dari closet. Sehingga hingga detik ini dia bisa selamat dari maut. "Ternyata dia minum dari air closet," katanya.

(Tribunnews/Abdul Qodir/Warta Kota)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas