Cara Anet Bertahan Hidup Hingga Reaksi Saat Mengetahui Pembunuh Keluarganya Itu Ditangkap
Kengerian saat penyekapan di sebuah toilet diutarakan oleh bocah cantik yang dikenal Anet.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zanette Kalila Azaria (13), anak tunawicara yang lolos dari maut saat perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur ternyata ikut ditumpuk bersama 11 korban lainnya di kamar mandi.
Selama hampir 19 jam, para korban disekap, sehingga sebagian di antara mereka tewas karena ruangan itu tidak ada udara yang memadai.
Kengerian saat penyekapan di sebuah toilet diutarakan oleh bocah cantik yang dikenal Anet.
Saat itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan yang langsung datang ke lokasi kejadian langsung berbicara dengan Anet.
"Saya ke TKP kemudian saya lihat, luar biasa, kemudian saya ke rumah sakit ada lima korban yang saya jenguk," kata Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (29/12/2016).
Iriawan sempat mengobrol-ngobrol dengan Anet yang nota bene tunawicara.
Dengan meragakan, Anet mengisahkan kasus perampokan yang terjadi ke keluarganya kepada Kapolda Metro Jaya.
"Saya tanya ke anaknya pak Dodi yg ketiga, yang maaf tuna rungu, tapi dia bisa menjelaskan padahal mereka disekap di satu ruangan, tidak ada udara, gak makan gak minum," ucapnya.
Ternyata selama penyekapan, Anet hanya minum air dari closet. Sehingga hingga detik ini dia bisa selamat dari maut.
"Ternyata dia minum dari air closet," katanya.
Reaksi Anet
Penangkapan tiga pelaku itu juga diketahui oleh Anet, panggilan Zanette.
Dengan kondisi masih di rawat di rumah sakit, Anet mengungkapkan perasaannya lewat linimasa Instagram History.
Meski harus berbaring di tempat tidur, tampak Anet menyaksikan penangkapan pelaku dari tv.