Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapat Kerja Soni di Kereta Wisata Rp 7 Juta Per Kepala SKPD Menuai Kejahilan Netizen

Kebijakan Plt Gubernur DKI Jakarta picu kejahilan netizen, ada juga yang protes keras, tak percaya hingga melontarkan bully.

Penulis: Robertus Rimawan
zoom-in Rapat Kerja Soni di Kereta Wisata Rp 7 Juta Per Kepala SKPD Menuai Kejahilan Netizen
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono menghadiri sidang paripurna DPRD DKI Jakarta tentang pengesahan APBD DKI Jakarta 2017 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jl. Kebon Sirih, Senin (19/12/2016). APBD DKI Jakarta 2017 sah sebesar Rp. 70,19 Triliun. TRIBUNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan Plt Gubernur DKI Jakarta picu kejahilan netizen, ada juga yang protes keras, tak percaya hingga melontarkan bully, Kamis (5/1/2017).

Awalnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengajak para kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk rekreasi sambil bekerja dengan cara menggelar rapat di atas kereta wisata menuju Yogyakarta.

Kegiatan tersebut akan dilakukan Jumat (13/1/2017) selama tiga hari.

Pada Senin (16/1/2017), Sumarsono dan semua kepala SKPD yang ikut sudah bekerja kembali.

Namun, karena tidak boleh ada perjalanan dinas pada hari libur, para kepala SKPD yang ikut acara tersebut harus bayar sendiri-sendiri.

"Ini kan untuk memberikan suasana baru, semangat baru kepada mereka. Masing-masing membayar secara pribadi sebesar Rp 7 juta," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (5/1/2017).

Meski Soni menyampaikan kalau kepala SKPD nantinya akan bayar sendiri biaya Rp 7 juta namun banyak netter yang tak percaya kalau itu gunakan uang pribadi.

Berita Rekomendasi

Selain itu ada juga sindiran jahil hingga kritikan keras.

Melalui kolom komentar pada berita berjudul: Plt Gubernur DKI Ajak Kepala SKPD Rapat di Kereta Wisata, Masing-masing Bayar Rp 7 Juta bermunculan pendapat-pendapat netizen.

"Wiih.. rapat aja di kereta wisata??. Knapa gak sekalian aja di Goa..Hutan..atau Rawa-Rawa sekalian pak biar kesedot Lumpur hidup dan Ke*** jg hidup lu pada pak dalam rapat..," tulis akun Facebook dengan nama Pao Piao HuangFu II.

"Wah sdh hambur hamburkan uang nih pak PLT...lg banyak uang nih ya setelah berdua deal ttg anggatan...tanpa keributan...katanya," imbuh Si Om Dodot.

"Ett rapat mah di rptra juga bisa , ngapain rapat didalem kereta!!mao rapat mao piknik boss???" tanya Robbi Yusuf.

"Ne org bener2 afektif memanfaatkan posisinya sbg plt ... selamat menikmati pak ... buruan pak mmpug msh 2 bulan lagi," komentar Muhammad Neddy Rudiansyah.

"Reakreasi untuk bekerja. Plt hebat nih. Hebat banget sampe bt masy jadi bodoh." Tulis Buncai Fadly.

"Mana ada untuk kepentingan rakyat mau pakai duit pribadi, bru jd PLT gub sdh ngacau isi otaknya **** smua," sambung Jhon L.

"Pak ahok aduh kok dibiarin nih si plt kurang ajar ini, kpk mana kpk??? Kok pemerintah pd diem aja birokrasi jkt diobrak abrik nih orng," imbuh Tasya Natasha.

"Mosok urusan negara pake uang pribadi 7 juta? Nanti juga akan diakal2in spy dapet kembali 10 juta.." Tulis Syamsu Rizal.

"Heran ....pak Presiden saya mau tanya. Siapa sih yg milih ini orang jd plt gub ?
Apa prestasi nya yg sudah 2 Kok program nya jd kacau balau nih, Terima kasih," tambah Della Cantik.

"hahaha....tipu banget yg mau bayar pake duit pribadi untuk urusan kantor apalagi harus bayar jutaan...kenyang dikasih fitsa hats mek donal dan jentakin preet ciken yeee jd ngemeng asal asalan...hahaha...kalonipu gitu jangan koar koar gitu naoa suruh yg ikut jawab jujur.." Tulis Raditya Indriyatno.

"Udah gk bisa percaya lagi sama orang ini, ermmmmm," komentar Escoll Dib Vinata.

"Org kyk gini kok bisa diangkat jd plt dki...." tambah Poppy Rosmalie.

"Entar lama2 rapat di dufan sambil naik mainan....hehehe," sindir Haryono Pujo.

Pesan dua gerbong

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, dengan rencana ini Sumarsono memesan dua gerbong khusus.

Satu gerbong digunakan khusus untuk rapat seperti rapat pimpinan yang biasa dilakukan tiap hari Senin.

Menurut Sumarsoni, rapat kerja di kereta wisata akan menggantikan rapat hari Senin (15/1/2017).

"Jadi rapimnya tidak di dalam ruangan, tetapi di kereta. Setelah rapat ini selesai, rapim senin tidak ada. Jadi rapim itu dimajukan malam Sabtu," ujar Sumarsono.

Ketika tiba di Yogyakarta, para kepala SKPD akan diajak untuk berekreasi, seperti mengikuti outbond.

Sumarsono mengatakan, hal ini agar kepala SKPD tidak merasa jenuh dengan pekerjaan sehari-hari.

Ia menilai, tidak ada yang dirugikan dari kegiatan ini. S

ebab, biayanya ditanggung oleh masing-masing kepala SKPD dan dilaksanakan pada waktu hari libur.

"Semua kan butuh rekresi, tetapi bagaimana kita memaksimalkan waktu rekreasi kita untuk kerja. Jangan dibalik, waktu kerja malah untuk rekreasi. itu kan dua hal yang berbeda," ujar dia. (*)
 

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas