Sandiaga Uno Nilai Gaya Bicara Ahok Cenderung Memicu Perpecahan
Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menilai karakter merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari seorang pemimpin.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menilai karakter merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari seorang pemimpin.
Dalam hal ini, dia menilai seorang pemimpin sudah semestinya memiliki karakter yang baik, memberikan contoh, dan menjaga persatuan.
Hal inilah yang dinilainya tidak dimiliki calon gubernur nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Menurut Sandiaga, pernyataan Ahok justru sering memicu perpecahan.
Meski begitu, Sandiaga tak memberikan contoh yang membuatnya menilai ucapan Ahok berpotensi menimbulkan perpecahan.
"Dalam ucapan-ucapannya kami lihat beliau (Ahok) selalu memecah belah. Mestinya sudah mulai tenang, sudah mulai guyub, timbul lagi ucapan-ucapan yang memecah belah," kata Sandi usai berkampanye di Jalan Lontar, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (6/1/2017).
Baca: Ahok Dapat Ide Baru, Mau Bikin Fitsa Hats Itali di Indonesia
Pernyataan Sandiaga dilontarkan menanggapi Ahok yang meyakini dirinya akan diserang dari sisi karakter saat debat cagub-cawagub pertama yang digelar pada 13 Januari 2017.
Menurut Sandiaga, sisi karakter seorang calon pemimpin layak ditanyakan saat debat.
"Yang menjembatani itu karakter, bukan policy, bukan kebijakan," ujar Sandiaga.
Ahok sebelumnya mengatakan bahwa dirinya yakin akan diserang mengenai karakter saat debat nanti.
Karena ia mengaku pernah mengalami hal tersebut saat mengikuti debat yang diselenggarakan oleh stasiun televisi.
KPU DKI Jakarta menjadwalkan debat bagi pasangan calon gubernur-wakil gubernur peserta Pilkada DKI Jakarta 2017 sebanyak tiga kali, yakni pada tanggal 13 dan 27 Januari, serta 10 Februari.
Debat disiarkan secara langsung di sejumlah stasiun televisi nasional. Rencananya, debat perdana akan diselenggarakan di Hotel Borobudur.
Penulis : Alsadad Rudi