Anies Mengaku Banyak Belajar dari Habib Luthfi
Anies Baswedan menyempatkan menghadiri undangan peringatan Maulid Nabi di kediaman ulama kesohor Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyempatkan menghadiri undangan peringatan Maulid Nabi di kediaman ulama kesohor Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (7/1/2017).
Anies menggelar pertemuan tertutup selama dua jam dengan Habib Luthfi di lantai dua rumahnya. Dalam pertemuan tersebut Anies mengatakan dirinya banyak mendengarkan nasehat. Terutama mengenai sikap bagaimana menjadi seorang pemimpin.
Baca: Rhoma Irama Sambut Hangat Anies Baswedan
"Pesannya ya ke depan pemimpin itu bukan hanya memberi perintah tapi juga mendengar. Jadi kita semua seperti saya juga seorang pemimpin harus menghormati. Itu yang kira-kira disampaikan beliau (Habib Luthfi)," kata Anies.
Menurut Anies banyak keteladanan yang dapat ditiru dari Habib Luthfi. Salah satunya yakni sikapnya yang tidak membatasi diri dan dapat masuk keberbagai kalangan.
"Seorang ulama yang tahu suasana kebatinan masyarakatnya," kata Anies.
Selain itu menurutnya Habib Luthfi adalah seorang ulama yang cara menyampaikan pesan dan ajarannya sangat baik. Pesan tersebut disampaikan kepada siapaun tanpa memadang latar belakang. Mulai dari rakyat kecil sampai orang besar yang datang ke rumahnya.
"Kemampuan komunikasinya luar biasa. Bahasa yang sederhana dengan pesan yang padat makna, itu disampaikan dengan baik. Dengan analogi yang simpel sekali. Perumpamaan yang sangat sederhana tetapi mengena dan itulah satu ciri seorang ulama yang juga mubaligh hebat," kata Anies.
Sementara itu eks komisioner KPK, Bambang Widjojanto yang mendampingi Anies Baswedan mengatakan jika Habib Luthfi merupakan sosok yang luar biasa. Mampu berkomunikasi dengan berbagai golongan masyarakat.
"Beliau mempunyai kemampuan menyentuh semua persoalan dengan gaya yang luar biasa. Selalu membuat orang bahagia," katanya.
Sifat sifat tersebut menurut BW sangat diperlukan oleh seorang yang akan memimpin Jakarta. Sifat yang mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada berbagai golongan masyarakat.
"Jadi kalau pemimpin yang menggunakan kata-kata-kata tidak pada tempatnya itu bukan pemimpin," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.