Pasca Pengeroyokan Siswa STIP Hingga Tewas, BPSDM Kemenhub Bentuk Tim Investigasi
Wahju Satrio Utomo mengatakan pihaknya bersama STIP akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap kebenaran dalam kasus tersebut.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan, Wahju Satrio Utomo mengatakan pihaknya bersama Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap kebenaran dalam kasus tersebut.
"Kami dari BPSDM dan STIP langsung membentuk tim investigasi, dan sekarang tengah dilakukan penelitian untuk mengungkap peristiwa ini, mengapa ini terjadi, kelemahan apa yang ada dalam sistem pengawasan sekarang," kata Wahju di STIP, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2017).
Dirinya enggan mengatakan insiden ini merupakan pengeroyokan.
"Saya enggak mengatakan ini pengeroyokan, ini tindak kekerasan oleh taruna senior yang dilakukan oleh taruna junior," katanya.
Ia mengatakan kampus tersebut sudah memiliki CCTV dan selalu ada pengawas.
"Tempat senior dan junior itu terpisah pagar tinggi, di mana-mana ada CCTV yang mengawasi pergerakan setiap taruna, kemudian pengawasan dilakukan oleh pembina taruna ada 12 orang, dibantu TNI/Polri 12 orang, jadi setiap hari ada 24 orang secara total yang mengawasi STIP," paparnya.
Seperti diketahui, Amirullah Adityas Putra (18), siswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tingkat satu, tewas dianiaya empat seniornya.
Peristiwa itu berlangsung di edung dormitory ring 4, kamar M 205 lantai 2, Jalan Marunda Makmur, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.(*)