Warga Terkejut Tahu Tersangka Pembunuh Mahasiswi di Cipayung Kakaknya
"Mungkin niatnya tidak membunuh, hanya cek-cok kemudian kemasukan iblis dan memukul adiknya sampai meninggal,"
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Resort Jakarta Timur kembali mendatangi lokasi pembunuhan Murniati, perempuan (22) yang dibunuh di rumahnya di Pondok Rangon, Jakarta Timur, Selasa (9/1/2017).
Kedatangan tim yang dipimpin langsung Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Muhammad Agung Budijono untuk melalukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ulang.
"Kita lakukan oleh TKP kedua kalinya untuk melengkapi keterangan sejumlah saksi. Pada olah TKP pertama masih minim keterangan saksi," kata Kombes Agung di lokasi, Kamis (12/1/2017) malam.
Kombes Agung mengungkapkan, saat ini pihaknya belum memutuskan tersangka dalam pembunuhan ini.
Namun, dugaan sementara mengarah kepada kakak kandung korban bernama Rahman (24).
"Ya mengarah ke dia. Tapi kami masih gali informasi lagi dan periksa intensif yang bersangkutan untuk tahu kronologi maupun motif pembunuhan," jelasnya.
Soal motif pembagian warisan yang sempat berhembus, Kombes Agung menegaskan bahwa pihaknya belum memutuskan secara resmi motif tersebut.
"Nanti saja akan kami informasikan lebih lanjut," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah kerabat dekat terkejut mendengar pelaku pembunuhan adalah Rahman.
Seperti diungkapkan Hidayat (47), ia bahkan tidak percaya saat pertama mendengar kabar bahwa Rahman tega membunuh adik kandungnya.
"Bener-bener nggak nyangka. Kalau memang benar dia yang bunuh, itu sangat keterlaluan," katanya.
Kata Hidayat, selama ini Rahman dikenal pria baik dan ramah.
Ia hanya kerap cek-cok dengan ayah tirinya yang bernama Purnomo.
Rahman sendiri merupakan anak tertua Popong (47) dari hasil pernikahannya dengan Undang Barnas.
Undang telah meninggal puluhan tahun silam.
Sejak Undang meninggal, Popong juga sudah menikah dua kali.
Dari hasil pernikahan pertama, Popong dikaruniai tiga anak, Rahman, Murni dan adiknya di Garut.
kemudian dari dua pernikahan selanjutnya dikarunia dua anak lagi.
"Kalau dia (Rahman) sudah setahun terakhir tinggal di Cikarang, tepatnya setelah dia menikah. Istrinya masih hamil tujuh bulan. Tapi dia sering bolak-balik ke sini jenguk adiknya," kata Hidayat.
Di rumah itu, Murni lebih sering tinggal sendiri karena sang ibu dan adik tirinya sering menginap di rumah suaminya.
"Tidak ada yang tahu kapan tepatnya Rahman datang malam itu," ujar Hidayat.
Hidayat juga menyebut, hubungan Rahman dengan adiknya selama ini terlihat rukun.
"Bahkan kalau Rahman di rumah dia sering anterin adiknya kalau kerja atau kuliah. Rukun mereka itu," katanya.
Sehingga, warga pun bingung kenapa Rahman tega membunuh adiknya.
"Mungkin niatnya tidak membunuh, hanya cek-cok kemudian kemasukan iblis dan memukul adiknya sampai meninggal," Hidayat menjelaskan.