Pengamat: BLT Agus-Sylvi Menjaga Kestabilan, Bukan Pembodohan
Menurutnya, program Agus diyakini mampu menjaga stabilitas ekonomi di kelas bawah.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam debat resmi cagub-cawagub DKI Jakarta digelar KPUD DKI, pasangan calon nomor urut satu Agus Yudhoyono mengatakan akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersifat sementara untuk membantu masyarakat.
Program BLT tersebut mendapat cibiran dari paslon lain.
Misalnya, paslon nomor urut dua memandang hal tersebut hanya kebodohan.
Sementara paslon nomor tiga, menganggap program itu hanya memberikan 'ikan' saja.
Menanggapi hal tersebut, peneliti yang juga akademisi fakultas ekonomi Universitas Esa Unggul, Tantri Yanuar Rahmat Syah, mempunyai pandangan lain.
Menurutnya, program Agus diyakini mampu menjaga stabilitas ekonomi di kelas bawah.
Sehingga tidak merasa terbebani, sambil membantu untuk lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup.
"Menurut saya, Agus berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah. Ini kan memberi makanan dulu dengan BLT atau di luar negeri disebut cash transfer. Ini kan meningkatkan taraf hidup rakyat miskin," kata Tantri kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Tantri menjelaskan, apa yang terjadi sekarang memang yang kaya semakin kaya dan miskin semakin miskin.
Bahkan, apa yang disampaikan calon nomor urut dua, kata dia, adalah memihak kaum menengah ke atas.
"Benar yang kaya sekarang menjadi kaya. Yang miskin menjadi semakin miskin. Petahana ini berpihak kepada kelas menengah dan atas. Tidak ada yang berpihak dengan bawah," kata Tantri.