Peringati Maulid Nabi, Mpok Sylvi: Pemimpin Adalah Panutan Harus Bisa Jaga Mulut
Mpok Sylvi menyampaikan, sebagai orang Betawi asli yang ayahnya Betawi Jatinegara dan ibu Betawi Cikini, sejak kecil sudah terbiasa dengan tradisi Mau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1 Sylviana Murni yang akrab disapa Mpok Sylvi menutup agenda gerilya lapangan pekan ini dengan menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan Tim #JUARA1 (Jakarta Untuk Rakyat) di Semper Timur Jakarta Utara, Minggu (15/1/2017) malam.
Peringatan Maulid tepatnya diadakan kediaman Hj. Ella Kordinator Tim #JUARA1 Kecamatan Cilincing yang dihadiri Kordinator Presidium #JUARA1 Kamhar Lakumani serta seribuan undangan terdiri dari Ketua-Ketua RT/RW, majelis taklim, tokoh masyarakat dan warga Semper Timur.
Mpok Sylvi tiba di lokasi kegiatan jam 21.30 WIB. Sesampainya di lokasi, langsung memberikan sambutan.
Mpok Sylvi menyampaikan, sebagai orang Betawi asli yang ayahnya Betawi Jatinegara dan ibu Betawi Cikini, sejak kecil sudah terbiasa dengan tradisi Maulid.
"Bukan tiba-tiba karena kepentingan politik menjelang Pilgub jadi rajin menghadiri undangan perayaan Maulid dan memproklamirkan diri sebagai Ahlusunnah Waljamaah padahal sebelumnya tradisi ini dianggap dan dipandang bid'ah," kata Mpok Sylvi yang disambut tawa hadirin karena tahu siapa Cagub yang dimaksud.
Selanjutnya Mpok Sylvi menyampaikan, tradisi seperti ini penting untuk menghidupkan dan menghadirkan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dalam kehidupan dan keseharian kita.
"Jika mendapat amanah dan mandat sebagai pemimpin, kita mesti bisa dan pandai menjaga mulut kita, karena pimpinan menjadi panutan masyarakat, kata-katanya sepatutnya mengandung kebijaksanaan dan kebijakan bukannya mengabsen penghuni kebun binatang, apalagi sampai isi jamban," kata Mpok Sylvi yang lagi-lagi mengundang tawa hadirin karena tahu persis siapa Cagub yang dimaksud.
Mpok Sylvi mengisahkan, setelah 31 tahun mengabdi di birokrasi dengan berbagai jabatan penting, bahkan 7 diantaranya sebagai perempuan pertama yang menjabatnya termasuk menjadi Walikota perempuan pertama. Mpok Sylvi menjelaskan bahwa menjadi wanita karir atau ibu rumah tangga bukanlah pilihan yang saling mengalahkan atau menyalahkan (trade off) melainkan bisa tumbuh bersama dan jalan beriringan (share growth).
"Jika niat kita baik, jujur dan amanah insya Allah diberi jalan dan dimudahkan. Sukses dalam pekerjaan dan sukses dalam keluarga," kata Mpok Sylvi.
Selanjutnya dipaparkan dan dijelaskan tentang 10 program andalan pasangan AHY-Sylvi utamanya program dana pemberdayaan berbasis komunitas RT/RW Rp 1 miliar per RW per tahun.
Dikatakan bahwa program ini sebagai bentuk pembangunan yang bersifat dari bawah ke atas (bottom up) untuk mengakomodir aspirasi yang berkembang dimasyarakat dengan memanfaatkan perangkat RT dan RW. Mpok Sylvi mencontohkan, dana ini tidak bisa digunakan untuk perbaikan jalan, taman, saluran air, dan lain-lain jika sudah dianggarkan melalui SKPD atau Suku Dinas atau Seksi di Kecamatan.
Anggaran ini diperuntukan pada program yang dibutuhkan masyarakat sepanjang belum atau tidak dianggarkan oleh SKPD atau Suku Dinas atau Seksi di Kecamatan, seperti pengadaan Ambulance RW jika dibutuhkan, pembuatan kolam renang, lapangan futsal, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk pemberdayaan masyarakat.
Selanjutnya tentang KJP dan KJS, Mpok Sylvi menegaskan pasti dilanjutkan malah ditingkatkan dan dioptimalkan implementasinya.
Dijelaskab bahwa penjelasan tentang dana pemberdayaan komunitas RT/RW ini sangat jelas dan terang benderang, pastinya diperlukan dan dibutuhkan masyarakat, sebagai cara pemerintah mendekatkan dan mengoptimalkan serapan aspirasi masyarakat dan penguatan perangkat RT/RW yang menjadi perpanjangan tangan. Karena yang menjadi konsen adalah program yang sifatnya spesifik sulit memahami jika ini dikategorikan sebagai money politik apalagi dipersepsikan sebagai program bagi-bagi uang.
"Program ini justeru menjadi imperatif semakin aspiratif dan responsifnya negara, hadir ditengah-tengah rakyatnya," kata Mpok Sylvi.