Demi Tak Dianggap 'Jangkrik', Ubah Desain MRT Telan Rp 64 Miliar
Sumarsono belum lama ini mempermasalahkan desain kereta yang nantinya akan digunakan untuk layanan MRT Jakarta.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keinginan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono agar bentuk kepala kereta untuk layanan mass rapid transit (MRT) Jakarta diubah, diperkirakan akan menyebabkan adanya pembengkakan biaya. Nilainya bahkan mencapai Rp 64 miliar.
Dari data PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang dilansir Kompas.com, disebutkan perubahan akan terjadi pada konfigurasi peralatan dalam kabin masinis.
Selain tentunya menyebabkan pintu masinis & pintu penumpang pertama akan dihilangkan.
"Penambahan biaya produksi. Perkiraan Rp 64 M untuk perubahan total," tulis informasi dalam data tersebut.
Dalam rancangan terbaru, bagian depan kereta tidak akan lagi datar. Tapi akan ada lengkungan yang menyebabkan bagian depan kereta bertambah maju sekitar 75 milimeter.
Data PT MRT Jakarta menyebutkan adanya lengkungan ini bertujuan agar kereta terlihat lebih modern, dinamis dan menarik.
"(Selain tentunya) juga dapat meningkatkan rasa kebanggaan masyarakat Jakarta atas kereta MRT Jakarta yang pertama ini," tulis data tersebut.
Masih dalam data yang sama, juga dicantumkan estimasi biaya perubahan senilai 156,000,000 yen atau setara Rp 17,8 miliar yang akan di-review lebih lanjut dengan substansi dan penjabaran yang lebih rinci.
Saat dikonfirmasi, Direktur Keuangan PT MRT Jakarta Tuhiyat menyatakan estimasi biaya tersebut merupakan hasil penghitungan dari pihak kontraktor yang ada di Jepang.
"Mengenai info besaran biaya itu bukan dari perhitungan kami dan belum ada keputusan untuk melakukan perubahan total atas mock up kereta," kata Tuhiyat, Rabu (18/1/2017).
Seperti diberitakan, Sumarsono belum lama ini mempermasalahkan desain kereta yang nantinya akan digunakan untuk layanan MRT Jakarta. Menurut dia, desain MRT itu lebih mirip kepala jangkrik.
Karena itu, Soni, sapaan Sumarsono, menyatakan akan memanggil perusahaan pembuat kereta untuk membicarakan perubahan desain.
Kereta untuk layanan MRT Jakarta diketahui diproduksi oleh perusahaan asal Jepang, yakni Sumitomo Corporation.
Sebelum adanya keinginan perubahan desain, besaran nilai kontrak untuk paket pengadaan kereta adalah sebesar 10,9 miliar yen, atau setara Rp 145 miliar.
Nantinya Sumitomo akan mendatangkan 16 rangkaian kereta dari Jepang. Satu rangkaian kereta terdiri dari enam kereta.