Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Palang Hitam, Pasukan Pemburu Mayat yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda

Palang hitam ini sudah ada dari zaman Belanda dalam bentuk sebuah yayasan yang dikelola pihak swasta.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Palang Hitam, Pasukan Pemburu Mayat yang Sudah Ada Sejak Zaman Belanda
KOMPAS.com/YODSA RIENALDO``
Pasukan "Palang Hitam" dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Hampir setiap hari, iring-iringan mobil jenazah yang disertai konvoi keluarga dan tetangga sekitar biasa terlihat di setiap sudut kota.

Namun, apabila jenazah tersebut adalah jenazah korban kecelakaan, pembunuhan, atau mayat yang tidak diketahui identitasnya, siapakah yang bertugas mengangkutnya?

Di Ibu Kota, pekerjaan ini dilakukan oleh tim yang dikenal dengan sebutan Palang Hitam. Palang hitam ini sudah ada dari zaman Belanda dalam bentuk sebuah yayasan yang dikelola pihak swasta.

Namun, pada masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin, yayasan tersebut diambil alih oleh Pemerintah Provinsi dan sekarang berada di bawah naungan Dinas Pertamanan dan Pemakaman dengan kantor di Jalan Aipda KS Tubun, Petamburan.

Status tim Palang Hitam tersebut saat ini adalah Pegawai Harian Lepas (PHL).

Nama palang hitam diambil dari pita hitam yang biasa disematkan kepada jenazah. Kalau palang merah tugasnya mengurus orang sakit, maka palang hitam adalah yang mengurus jenazah.

48 orang yang siap memburu mayat di ibu kota

Berita Rekomendasi

Saat ini anggota Palang Hitam berjumlah 48 orang. Dibagi dalam jadwal tugas dan piket, tugas mereka bergantian untuk selalu siap menjemput jenazah.

“Untuk korban kecelakaan atau penemuan mayat, kami dihubungi oleh pihak kepolisian. Prosedurnya begitu,” jelas Yudi kepada Kompas.com di  Gedung Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta, Jalan Aipda KS Tubun, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).

Biasanya, lanjut Yudi, setelah polisi selesai melakukan olah TKP, jenazah akan dibawa sesuai permintaan. Bisa ke Rumah Sakit Polri, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), atau ke rumah keluarga korban apabila sudah teridentifikasi. 

Meskipun begitu, bukan berarti pekerjaan mereka tanpa hambatan.

Pernah suatu ketika kepolisian meminta untuk membawa jenazah ke salah satu rumah sakit yang ditunjuk untuk dilakukan autopsi, namun tim Palang Hitam dicegat oleh keluarga yang tidak menginginkan jenazah tersebut diautopsi.

Selain itu, karena jenazah yang diangkut biasanya ada yang korban kecelakaan yang sudah berhamburan organnya, mayat yang sudah membusuk, bengkak, bahkan sampai pecah ketika diangkat.

Kendati demikian, profesi ini mengharuskan mereka selalu siap sedia apapun kondisinya.

Tidak hanya itu, tim Palang Hitam juga memiliki tugas untuk mengurus jenazah dari panti sosial dan keluarga miskin di rumah sakit milik Pemprov DKI Jakarta.

“Dari menjemput jenazah, memandikan, membungkus kain kafan, sampai juga mensholatkan untuk yang beragama Islam,” tutup Yudi.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas