Sekelumit Cerita Anies Baswedan dan Benda Pusaka Pangeran Diponegoro
"Proses pengembaliannya dirahasiakan karena cakra tersebut diburu oleh kolektor,"
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya tersenyum begitu ditunjukan foto sampul satu majalah yang menuliskan "Anies Baswedan Titisan Pangeran Diponegoro".
Sambil tersenyum Anies mengatakan belum membaca isi tulisan majalah tersebut.
Namun, Anies mengatakan jika dirinya memang mengidolakan pahlawan Diponegoro.
Baca: Anies Anjurkan Tokoh Agama dan Masyarakat Singgung Bahaya Narkoba Setiap Memberikan Sambutan
Sejak kecil ia sering main ke Padepokan Pangeran Diponegoro yang berada di Yogyakarta.
Sehingga, sedikit banyak tahu mengenai sejarah pahlawan yang bernama lengkap Bendara Pangeran Harya Dipanegara tersebut.
"Saya dari kecil sering ke Padepokan Pangeran Diponegoro, karena memang rumahnya dekat, dan kemudian saya bisa dibilang mengikuti detail perjuangan Pangeran Diponegoro ," kata Anies di Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat (20/1/2017).
Menurutnya pahlawan yang meninggal di Makasar tahun 1855 silam tersebut menginspirasi pejuangan anti-Belanda saat itu.
Peristiwa perlawanan tersebut diawali dari penggusuran yang dilakukan Belanda terhadap tanah milik rakyat Indonesia.
"Pangeran Diponegoro melawan Belanda karena tanahnya dipotong untuk rel kereta. Padepokan Diponegoro Itu sebelahnya rel kereta yang ada di Stasiun Jogja," katanya.
Menurut Anies, perlawanan yang dilakukan Pangeran Diponegoro saat itu bukanlah karena penggusuran saja.
Melainkan karena ketidakadilan yang telah berlangsung lama.
"Ketidakadilan yang sudah lama cuman ketemu penggusuran ketemu alasannya baru di situ dia memberontak," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.