Sandiaga Penuhi Janji untuk Berenang di Kepulauan Seribu
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memenuhi janjinya untuk berenang di Kepulauan Seribu, Sabtu (21/1/2017).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memenuhi janjinya untuk berenang di Kepulauan Seribu, Sabtu (21/1/2017).
Sandi berenang dari Pulau Karya menuju Pulau Panggang sejauh 100 meter. Serta dari Pulau panggang menuju Pulau Pramuka yang jaraknya kurang lebih 400 meter.
Sandi sempat bernazar dalam pencalonannya sebagai wakil gubernur DKI, ia akan berlari di lima wilayah Jakarta dan berenang di Kepulauan Seribu. Dengan berenang di Kepulauan Seribu Sandi sudah menunaikan seluruh janjinya tersebut.
Dalam melakukan aksinya, Sandi ditemani 30 perenang dari Komunitas Renang Terbuka, 70 warga Kepulauan Seribu, serta wakil Ketua Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Edhy Prabowo.
Pantauan Tribunnews, Sandi tampak antusias saat berenang. Ia disambut ratusan warga begitu tiba di Pulau Panggang. Ia kemudian bersalaman dan menjadi juri lomba masak nasi goreng warga Kepulauan Seribu.
Usai menjadi juri masak, Sandi langsung melakukan sosialisasi pencalonannya sebagai wakil gubernur Jakarta.
Ia menyampaikan tiga program unggulannya yakni perluasan lapangan pekerjaan, pengendalian harga bahan pokok, dan peningkatan kualitas pendidikan.
"Jadi ingat tiga program itu ya bu sebelum mencoblos nomor tiga," katanya.
Usai sosialisasi, Sandi kemudian lanjut berenang dari Pulau Panggang menuju Pulau Pramuka. Sandi memulai renang dengan loncat dari atas kapal.
Meski hujan, angin dan gelombang air cukup tinggi, Sandi tetap melanjutkan aksinya. Berganti-ganti gaya renang dengan diawasi sejumlah instruktur, Sandi tiba di pantai Pulau Pramuka.
Tiba di pulau tersebut Sandi langsung sujud sukur mencium tanah pantai.
"Akhirnya sampai juga," ujarnya.
Sandi mengatakan berenang dari Pulau panggang menuju pulau pramuka lebih sulit, ketimbang dari Pulau Karya menuju Pulau Panggang. Karena selain jaraknya yang panjang namun juga gelombang airnya cukup tinggi.
"Ya kesulitannya tadi hampir kesulitan untuk bernafas," tuturnya.
Di kepulauan Seribu, Sandi mendapatkan keluhan mengenai tidak adanya pasar tradisional. Untuk membeli kebutuhan pokok, warga mengandalkan pasar-pasar di Jakarta.
"Ya nanti kita akan ciptakan pasar yang modelnya berbeda dengan pasar di Jakarta, mungkin bisa pasar terapung," pungkas Sandi.