Sylviana: Pemimpin Harus Terjun ke Lapangan, Bukan Hanya Marah-marah
Sylviana Murni menyebut dalam mengurangi sampah di Jakarta perlu adanya peran aktif dari masyarakat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni menyebut dalam mengurangi sampah di Jakarta perlu adanya peran aktif dari masyarakat.
Sebab, akan sulit mengurangi sampah jika hanya mengandalkan pemerintah bekerja sendiri.
"Bicara soal sampah sebenarnya itu diawali pada bukan pada TPA. Tapi lebih daripada awal di mana ketika kita keluar dari rumah, ketika kita keluar dari mal, itu adalah persoalaan sampah dimulai," ujar Sylviana dalam debat kandidat di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2017).
Baca: Ahok Marah Disebut Sulit Ditemui di Balai Kota
Baca: Ahok: Banyak Orang Menuduh Kami Tidak Bela Orang Miskin
Sylviana menekankan peran masyarakat sangat penting dalam mengurangi sampah di Jakarta.
Seharusnya, sejak di pembuangan sampah awal, masyarakat diajarkan bagaimana untuk mengelola sampah.
Sehingga, saat di tempat pembuangan akhir sampah tidak menumpuk.
Saat ini kata dia, sebanyak 7.000 ton sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Jakarta tiap harinya.
"Nah sekali lagi saya ingin mengingatkan bahwa pembangunan DKI Jakarta ini jelas sekali pembangunan yang partisipatif dan sekaligus pembangunan yang empowerment, pembangunan yang memberdayakan masyarakat," ucap dia.
Sylviana mengaku dalam setiap kampanyenya dia menemukan ada beberapa wilayah di Jakarta yang banyak sampahnya.
Untuk itu, jika nantinya dia terpilih bersama pasangannya Cagub Agus Harimurti Yudhoyono akan mengajak peran serta masyarakat untuk mengelola sampah.
Menurut dia, pemimpin harus turun langsung ke lapangan untuk memberikan contoh kepada warganya.
Pemimpin tidak boleh hanya asal memerintah tanpa memberikan contoh yang konkret.
"Di sinilah saya ingin peran aktif masyarakat untuk ikut. Bahkan kita ikut terjun ke lapangan, bukan hanya diatas meja dan Balai Kota dengan Rapim dia marah-marah, tetapi kita langsung di lapangan," kata dia.
Penulis: Akhdi Martin Pratama