Ma'ruf Amin Ingatkan Minggu Tenang Untuk Tenang
Aksi tersebut salah satunya akan membawa isu agama. Namun Panglima TNI tidak merinci identitas penggagas aksi.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Rois Am Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Ma'ruf Amin, bahwa masa tenang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 12 - 14 Februari mendatang, harus dihargai semua pihak, termasuk oleh umat Islam di Jakarta.
"Masa tenang harus tenang lah," ujar Ma'ruf Amin kepada wartawan di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Jakarta Timur, Selasa (7/2/2017).
Pada tanggal 12 - 14 Februari mendatang, diyakini akan ada pengerahan masa dalam jumlah besar. Hal itu dikatakan oleh Panglima TNI. Jendral TNI. Gatot Nurmantyo. Kata dia aksi tersebut salah satunya akan membawa isu agama. Namun Panglima TNI tidak merinci identitas penggagas aksi.
Terkait aksi pada masa tenang itu, Ma'ruf Amin tidak mau mengomentari apakah ia mendukung atau justru menentang. Ia mengatakan yang punya kewenangan lebih untuk menentukan dukungan atau justru melarang adalah penyelenggara pilkada.
"Itu urusan penyelenggara, itu bukan urusan kita," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta, Munahar Mochtar, mengatakan pihaknya belum mengambil sikap terkait aksi tersebut. Munahar Mochtar menyebut ia akan menunggu nasihat dari para ulama.
"Kita tunggu instruksi selanjutnya, dari ulama yang memberikan masukan," katanya