Kapolda Metro: Lama-lama Orang Muak Dikasih Hoax
"Kalau di sosial media itu, banyak sekali berita dibuat ingin mengadu domba,"
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berita bohong (hoax) masif di sosial media.
Masyarakat diimbau untuk memilih berita atau informasi di internet yang terpercaya.
Hoax di sosial media tak terbendung.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochammad Iriawan mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang beredar di sosial media.
"Kalau di sosial media itu, banyak sekali berita dibuat ingin mengadu domba," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (9/2/2017).
Baca: Aksi 11 Februari, Kapolda Metro: Rizieq Sepakat Tidak Turun ke Jalan
Ia yakin warga Jakarta sudah cerdas dalam membedakan berita.
"Tapi, masyarakat Jakarta sudah pintar. Tidak mudah diadu domba," imbuhnya.
Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Polling Indonesia 2016 mencatat 132,7 juta orang atau lebih dari separuh penduduk Indonesia (51,8 persen) telah menggunakan internet.
Penyebaran hoax biasanya melalui situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Whatsapp.
Masyarakat saling berbagi tautan dan konten dengan cepat tanpa mengecek kebenarannya terlebih dahulu.
"Jangan mudah percaya terhadap berita hoax, karena kenyataannya tidak demikian. Dan lama-lama orang juga muak dikasih hoax itu, karena tahu itu tidak benar," ujar Iriawan.
Iriawan menilik dari aktivitas masyarakat di Facebook yang kerap berseteru karena berita bohong.
Namun, dia meyakaini, saling ejek karena berita hoax masih dalam koridor sosial media, tidak di dunia nyata.
"Kalau menurut saya yang panas itu, hanya di sosial media. Masyarakat enggak tuh. Lihat tuh. Jakarta aman," ucap Iriawan seraya menunjuk jalan di depan Mapolda Metro Jaya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.