Polri Antisipasi Mobilisasi Massa di DKI Menangkan Calon Tertentu
Tito Karnavian mengaku sudah memerintahkan jajaran Polda Metro Jaya, untuk menindak tegas para pelaku.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporaan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jendral Pol, Tito Karnavian sudah memerintahkan Polda Metro Jaya dan berkordinasi dengan TNI serta Bawaslu dan KPU mewaspadai potensi pelanggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Supaya mereka mengeluarkan statmen mewaspadai potenssi kerawanan. Contoh misalnya dapat informasi tanggal lima belas itu akan ada massa yang akan mengajak untuk ramai-ramai menusuk pasangan calon tertentu," ujar Kapolri kepada wartawan di kantor Kementerian Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkkopolhukam), Jakarta Pusat, Senin (13/2/2017).
Ia mengingatkan, mengumpulkan masa dalam jumlah banyak untuk mengajak warga agar memilih calon tertentu, dengan paksaan fisik maupun psikologis, hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan.
Tito Karnavian mengaku sudah memerintahkan jajaran Polda Metro Jaya, untuk menindak tegas para pelaku.
"Tindak tegas karena kita ingin agar demokrasi ini sekali lagi dalam pemilu ini, dilaksanakan dengan prinsip-prinsip yang kita ketahui yaitu LUBER, langsung Umum Bebas Rahasia," katanya.
"Jadi hak masing-masing, jadi bebas dia menentukan hak pilihannya sesuai dengan pertimbangan masing-masing, bukan karena dipaksa inni dipaksa itu, apalagi dengan alasan-alasan tertentu," ujar Tito Karnavian.
Kapolri juga mengimbau massyarakat, untuk tidak termakan isu-isu tidak benar, yang bisa menyesatkan.
Ia menyarankan setiap informasi yang diterima, harus dikarifikasi terlebih dahulu, dan jangan begitu saja disebarluaskan ke orang lain.
"Tolong lihat betul klarifikasi (atau) tabbayun dari sumber-sumber lain, bear atau tidak," kataya.
"Saya sebagai Kapolri mengimbau, tolonglah jangan gunakan, halalkan segala macam cara untuk menang," ujarnya.