Tumpukan Sampah di Kali Adem Dikeluhakan Wisatawan
udah seminggu lebih Kawasan Pelabuhan Kaliadem (Muara Angke), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, diterjang sampah kiriman.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah seminggu lebih Kawasan Pelabuhan Kali Adem (Muara Angke), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, diterjang sampah kiriman.
Sampah berasa; dari wilayah Kepulauan Seribu atau dari daratan Jakarta dan sekitarnya.
Sejumlah warga, serta wisatawan yang melihat tumpukan sampah tersebut, tidak hanya menuturkan keluhan.
Namun, menyayangkan terkait kondisi terkini Pelabuhan Kaliadem akibat adanya sampah tersebut.
"Pelabuhannya saja kurang begitu terawat, ditambah akan adanya kiriman sampah seperti ini. Justru sampah-sampah begini bisa memperkumuh lingkungan laut," kata Romi (31) di Pelabuhan Kali Adem, Senin (13/2/2017).
Dikatakannya, bila sampah tersebut diangku dekat dengan dermaga, tentu penciuman wisatawan yang hendak menumpang kapal akan terganggu akibat bau sampah.
"Karena bau di sampah itu menganggu. Pemandangan juga tidak enak ya dan untung ada petugas kebersihan," ujarnya.
Romi yang saat itu ingin beriwisata ke Pulau Tidung berharap sampah kiriman tersebut cepat diangkut truk pengangkut sampah.
Dituturkannya, akibat musim hujan sampah menumpuk di Pelabuhan Kaliadem akibat arus yang membawanya.
"Saya cuma menyarankan, setidaknya kerahkan lebih banyak personel kebersihannya. Biar cepat terangkut. Sudah siang sampah kiriman masih tertumpuk begitu, kan tidak bagus," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kebersihan (Kasudinsih) Kota Administrasi Jakarta Utara, Slamet Riyadi, juga menyebut sampah-sampah yang mengapung di dekat area Dermaga Pelabuhan Kaliadem merupakan sampah kiriman.
Namun, Slamet enggan menyebutkan secara detail dan terperinci, terkait total berat sampah serta unit truk pengangkut dan penyebab sampah-sampah tersebut berada di Lingkungan Pelabuhan Kaliadem.
"Saya enggak bisa berkomentar banyak ya soal sampah itu dan tidak bisa memastikan berapa ton sampah yang sudah diangkut," ucapnya.
Sementara itu, Maruli yang diketahui sebagai koordinator pengendalian sampah pesisir dan pantai, tidak ada respon baik dari via pesan singkat maupun sambungan telepon.
Penulis: Panji Baskhara Ramadhan