Petahana Akui Tak Bisa Menang Satu Putaran
"Kalau lihat dari hasil quick count, kayaknya enggak ada pasangan yang berhasil raih 50 persen plus satu
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui bahwa dia dan pasangannya Djarot Saiful Hidayat tak bisa menang satu putaran pada Pilkada DKI 2017 yang digelar hari ini, Rabu (15/2/2017).
Ahok memprediksi akan ada putaran kedua pada Pilkada DKI 2017.
"Kalau lihat dari hasil quick count, kayaknya enggak ada pasangan yang berhasil raih 50 persen plus satu," kata Ahok di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu.
Ahok mengatakan, biasanya prediksi hitung cepat tak jauh berbeda dengan hasil sebenarnya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.
Ahok enggan berkomentar soal strategi politik untuk putaran kedua nanti.
"Saya orang kerja, enggak pikir strategi, kalau strategi urusan partai politik dan tim pemenangan. Saya maunya kerja saja," kata Ahok.
Berdasarkan data yang dirilis Indikator Politik Indonesia hingga pukul 16.30 WIB, data yang telah masuk mencapai 91,25 persen dengan tingkat partisipasi 80,08 persen.
Ada pun, tingkat kesalahan (margin of error) mencapai lebih kurang 1,98 persen.
Dalam data yang ditampilkan, perolehan suara untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni sebesar 17,36 persen.
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat memperoleh suara 42,8 persen.
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat suara sebesar 39,84 persen.
Perolehan suara tersebut masih bersifat sementara. Angka perolehan suara berupa persentase dipredikasi akan terus bertambah.
Hitung cepat dengan hasil kurang lebih sama ditampilkan Litbang Kompas.
Dari 99,5 data sample yang masuk pada sekitar pukul 18.40 WIB, pasangan Agus-Sylvi meraih suara 17,39 persen, pasangan Ahok-Djarot 42,88 persen, dan pasangan Anies-Sandi 39,73 persen.(Kurnia Sari Aziza)