Kekecewaan Warga di Balik Pilkada DKI Jakarta 2017
Antusiasme warga yang tinggi untuk memilih pemimpin jagoan mereka terpaksa patah karena peraturan dan pemutakhiran data pemilih yang tidak optimal.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari kemarin menyisakan kekecewaan karena banyak warga yang tak bisa menggunakan hak pilihnya.
Pria ini kesal dan hampir putus asa, karena lagi-lagi tak bisa menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi. Ia protes kepada panitia KPPS tempat ia seharusnya memilih tak memberi solusi, karena ketatnya peraturan.
Ia dan istrinya padahal telah membawa KTP elektronik dan kartu keluarga asli. Namun, tetap tidak diperbolehkan memilih karena namanya tak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Mereka tak sendiri. Puluhan warga Cilincing, Jakarta Utara ini juga kecewa dan mendatangi Kantor Kelurahan Sukapura untuk protes karena kehilangan hak suaranya.
Mereka kesal karena Ketua KPPS mengaku tak bisa berbuat apa-apa dengan alasan surat suara tambahan sudah habis. KPPS hanya mengikuti peraturan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kekecewaan serupa juga ternyata banjir di media sosial. Antusiasme warga yang tinggi untuk memilih pemimpin jagoan mereka terpaksa patah karena peraturan dan pemutakhiran data pemilih yang tidak optimal.
Dalam wawancara dengan Timothy Marbun, anggota KPU DKI Jakarta, Betty Epsilon Idris pun berharap, agar warga Jakarta mau proaktif untuk mendaftarkan diri mereka sebagai pemilih jika pilkada DKI jadi berlangsung dua putaran.
Masih ada kesempatan untuk menyelamatkan hak pilih Anda jika pilkada DKI Jakarta berlangsung dua putaran yang akan ditetapkan pada 4 Maret mendatang.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.