Kesal Digusur Ahok, Mayoritas Warga Rusun Rawa Bebek Kompak Pilih Anies-Sandi
Tapi ada sekelompok ibu-ibu berharap Ahok-Djarot memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Mereka bersyukur ada Kartu Jakarta Pintar dan sewa rusun gratis.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga Rusunawa Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, rupanya masih kecewa terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, karena jadi korban penggusuran.
Mereka sebelumnya mukim di pinggiran Sungai Ciliwung, Pasar Ikan, Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara ini, ogah memilih petahana pada Pilkada DKI Jakarta.
Mayoritas warga kompak mencoblos pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di TPS 140 dan TPS 141.
"Memang pada mau digusur lagi? Ganti Gubernurnya jadi Anies," seloroh warga saat penghitungan suara.
Riuh warga tidak berhenti ketika nama Anies terus disebut oleh Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS).
"Nah, ayo terus nomor tiga disebut," seru warga lain yang kompak mendukung pasangan calon nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Penghitungan suara di TPS 141 Rusun Rawa Bebek dilakukan sejak pukul 14.00 WIB, tak sedikit warga yang menyaksikan momen ini.
Dari, 308 suara di TPS 141 Rusun Rawa Bebek hanya 258 suara yang sah, tujuh tidak sah, dan sisanya tidak terpakai.
Pasangan Anies-Sandi memperoleh 171 suara sah. Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat di posisi kedua dengan 48 suara. Untuk paslon nomor 1 Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mendapat 39 suara sah.
Sementara di TPS 140, Anies-Sandi meraih 148 suara dari total 360 surat suara berdasarkan hasil penghitungan suara. Agus H Yudhoyono-Sylviana Murni meraih 124 suara.
Sedangkan, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 80 suara.
Namun, ibu-ibu Rusun Rawa Bebek rupanya tidak sehati dengan pendukung Anies-Sandi yang didominasi kaum pria.
Sekumpulan ibu-ibu yang menggendong anak balita justru berteriak histeris ketika nama Ahok disebut.
"Ahok menang! Yang penting KJP (Kartu Jakarta Pintar), BLT (Bantuan Langsung Tunai), dan gratis sewa rusun," timpal gerombolan ibunda yang berdiri di belakang.
Sebagian penghuni rusunawa mayoritas abstain atau tidak dapat memilih karena belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik.
KTP mereka sebelumnya ditarik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setelah pindah, sebagian mengaku sudah mendapatkan Kartu Keluarga beralamat di Rusun Rawa Bebek.(*)