Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nelayan Tolak Diperalat Politik Pilkada Jakarta

H Syarifudin Baso, meyakini sekitar 90 persen para nelayan menyetujui perihal dilanjutkan proyek reklamasi

Editor: Sanusi
zoom-in Nelayan Tolak Diperalat Politik Pilkada Jakarta
KOMPAS IMAGES
Suasana proyek pembangunan reklamasi Teluk Jakarta di kawasan Pantai Utara, Jakarta Utara, Rabu (11/5/2016). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menghentikan sementara proyek reklamasi Pulau C, D, dan G, lantaran dinilai melanggar izin dan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Panji Baskhara Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang tokoh nelayan wilayah Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, H Syarifudin Baso, meyakini sekitar 90 persen para nelayan menyetujui perihal dilanjutkan proyek reklamasi pantai di pesisir Jakarta Utara.

Ia mengungkapkan apabila sejak masuknya momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, isu perihal reklamasi pantai di Teluk Jakarta, menjadikan sebagai alat politik bagi para tokoh politik.

"Kami ini seperti diperalat, yang disebut tokoh-tokoh politik itu kami menolak reklamasi. Tapi nyatanya tidak. Kami tidak bisa dan tidak mau diperalat dengan isu-isu yang seperti itu, yang contoh reklamasi pantai. Memasuki momen-momen Pilkada, kami melihat sangat banyak para tokoh politik gunakan isu tersebut. Saya pun yakin, 90 persen nelayan ikan menerima reklamasi pantai," katanya, Kamis (9/3/2017).

Menurut Syarifudin, politisasi dan penolakan reklamasi selama Pilkada DKI Jakarta, hanya menguntungkan segelintir pihak.
Ia yakin, jika para nelayan Muara Angke tidak mudah untuk masuk dalam kampanye politik.

"Cara seperti itu cuma untuk mendulang suara agar elektabilitasnya meningkat. Itu sih hanya cari keuntungan semata. Kami semua yang di sini melihat sembari tertawa mendegar tokoh-tokoh politik, sebegitu semangatnya menolak proyek reklamasi. Padahal, bagi nelayan tidak berpengaruh sama sekali," paparnya kembali.

Syarifuddin melanjutkan, warga Muara Angke mendukung kelanjutan proyek reklamasi asal diikutsertakan dalam setiap pembahasannya.
Selain itu, ia berharap dengan dilanjutkannya proyek reklamasi itu juga dapat meningkatkan kesejahteraan warga khususnya nelayan ikan.

Berita Rekomendasi

"Kami sama sekali tak mempersoalkan terkait reklamasi sepanjang tidak ada penggusuran,” kata dia.

"Kami pun berharap pihak pemerintah mempercepat pelaksanaan proyek tersebut ya lantaran dapat menyelesaikan persoalan kami yakni kesejahteraan."

Ia juga mengatakan, para nelayan itu berharap proyek reklamasi tersebut akan menjadi pusat bisnis baru yang mampu menopang berbagai permasalahan kehidupan keluarga nelayan, di berbagai daerah.

"Para nelayan juga berharap generasi-generasi selanjutnya mendapatkan kehidupan pastinya jauh lebih baik dibandingkan saat ini. Pastinya saya berharap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) manapun enggak usah ikut campur ini urusan. Keberadaan LSM ini, justru membuat suasana makin keruh. Sebab, yang selama ini ribut LSM dan nelayan Andong (pendatang)," katanya.

Ia menilai, proyek reklamasi tak berhubungan dengan penurunan tangkapan ikan.

Hal itu, sudah sejak lama sejumlah nelayan ikan sulit mencari ikan di Teluk Jakarta akibat parahnya pencemaran.
Syarifudin bahkan menyatakan, menurut para nelayan yang ada di Muara Angke, hingga kini bebeberapa pulau reklamasi sudah hampir rampung.

"Lagipula, sudah dibangun tower-tower. Entah itu di Pulau C dan D. Sementara pulau lainnya seperti di luar Pelabuhan Baru Tanjung Priok atau disebut New Priok belum ada bangunan sama sekali," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas