Ajak Warga Jakarta Patungan untuk Dana Kampanye, Apa Tujuan Ahok-Djarot?
"Jika kepala daerah terpilih, otomatis dia berhutang kepada rakyat sehingga satu-satunya jalan untuk melunasinya adalah dengan bekerja sebaik-baiknya
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor pemilihan dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat mengajak warga Jakarta untuk berpartisipasi gerakan patungan kampanye.
Hal itu diungkapkan Ahok-Djarot lewat akun media sosial.
Menurutnya, patungan dilakukan bisa dengan dua cara, pertama dengan cara online, melalui https://ahokdjarot.id/patungan.
Kedua langsung datang ke kantor cabang Bank BCA terdekat di seluruh Indonesia.
Wajib isi formulir dengan nomor NPWP, nomor KTP dan tandatangan basah.
Dengan tujuan dana yang disumbangkan, bisa digunakan untuk kampanye.
Langkah selanjutnya, surat pernyataan memberikan sumbangan bisa dikirim menggunakan Pos ke Posko Basuki-Djarot Jalan Proklamasi Nomor 53, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10320. Atau juga di kantor cabang Bank BCA.
Lewat sebuah video di media sosial, Ahok-Djarot juga bergantian mengajak untuk berpartisipasi.
"Supaya saat kepala daerah terpilih, otomatis dia berhutang kepada rakyat sehingga satu-satunya jalan untuk melunasinya adalah dengan bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat," kata Ahok lewat akun Instagram @basukibtp 18 jam lalu.
Lebih lanjut Djarot menambahkan, pilkada Jakarta kali ini juga soal keberpihakan.
"Apakah anda memilih berpihak kepada penyeragaman dan radikal, serta intoleran? Atau memilih berpihak kepada keberagaman dan Bhinneka Tunggal Ika. Saatnya kita merapatkan barisan demi NKRI," kata Djarot.
Sebelumnya, Tim pemenangan Ahok-Djarot menargetkan dana Rp 25 miliar terkumpul di rekening dibuka untuk kegiatan kampanye putaran dua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris menjelaskan, uang sebesar itu rencananya akan digunakan untuk kegiatan kampanye.
Di antaranya sosialisasi menyapa warga, blusukan, kegiatan wayangan, dan event-event lain yang sifatnya sederhana.
Mereka pun memastikan tidak akan menggelar kampanye akbar seperti konser Salam Dua Jari yang mereka lakukan pada putaran pertama.
"Selain itu juga kami akan digunakan untuk melakukan pelatihan saksi TPS, pembuatan iklan, serta keperluan logistik selama masa kampanye," kata Charles, di Rumah Pemenangan Ahok-Djarot, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2017).
Menurutnya, atas permintaan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), jika ada sisa, nantinya dana tersebut akan disumbangkan untuk kegiatan sosial atau menambah kesejahteraan warga Jakarta.
"Pak Ahok juga berpesan kepada kami bila nanti ada sisa dana kampanye di putaran kedua itu akan kami gunakan membeli seperti semacam Transjakarta Cares atau kami sumbangkan untuk kegiatan sosial setelah masa Pilkada selesai," kata Charles.
Ia memastikan, semua keuangan yang terkumpul dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. (Tribunnews.com/Wahyu)