Jubir Ahok-Djarot: Anies Gunakan Isu Anti Reklamasi Supaya Disebut Populisme
Anies sengaja menggunakan isu anti-reklamasi sebagai bagian dari populisme, tanpa mengetahui duduk persoalan reklamasi secara detail.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Raja Juli Antoni juru bicara pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menilai inkonsistensi calon gubernur nomor tiga Anies Rasyid Baswedan terlihat saat berkomentar soal isu reklamasi.
Toni sapaannya mengatakan, Anies sengaja menggunakan isu anti-reklamasi sebagai bagian dari populisme, tanpa mengetahui duduk persoalan reklamasi secara detail.
"Pada awalnya dia berfikir reklamasi di bawah otoritas gubernur. Namun ketika Anies tahu bahwa reklamasi adalah urusan pemerintah pusat kemudian Anies mengatakan akan mengikuti aturan terkait reklamasi. Anies tidak istiqomah dalam gagasan. Apalagi dalam perbuatan," kata Toni lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Senin (20/3/2017).
Sementara Ahok katanya, lebih realistis melihat urusan reklamasi. Dari aturan yang ada Ahok melihat peluang untuk dipergunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat misalkan soal kontribursi tambahan sebesar 15 persen.
"Ahok pernah menghitung akan terkumpul dana sekitar Rp 120 triliun dari para pengembang yang akan dipergunakan untuk kepentingan rakyat seperti restorasi kampung nelayan, mebangun rusun untuk kelas menengah kebawah, memperbaiki cadangan air bersih untuk rakyat dan sebagainya," katanya.
Dirinya berharap agar masyarakat semakin cerdas untuk melihat calon gubernur yang hanya bisa berkata dan menyampaikan retorika yang dijanjikan untuk meraih kekuasaan.
"Siapa bilang Ahok gubernur pengembang. Ahok justru terapkan aturan yang tidak pernah diatur pada masa Fauzi Bowo jadi gubernur," kata Toni.
"Coba tanyakan kepada Anies apa dia akan berani menerapkan kontribusi tambahan 15 persen seperti Ahok? Prediksi saya, Anies akan katakan, akan menaikan kontribusi tambahan sampai 50 persen. Apa saja bisa dia katakan untuk menang jadi gubernur, meskipun tidak realistis dan tidak masuk akal," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.