Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Awas, Pedagang Makanan di Pasar Mayestik Ada yang Ketahuan Pakai Boraks

Salah satu pedagang mengaku mencampurkan lontongnya dengan zat berbahaya agar awet dan lebih kenyal.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Awas, Pedagang Makanan di Pasar Mayestik Ada yang Ketahuan Pakai Boraks
KOMPAS IMAGES/UNIVIANA KARTIKA
ILUSTRASI - Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Ketahanan pangan DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Mayestik, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Rabu (8/7/2015). Petugas memeriksa sampel-sampel produk dari pedagang untuk menemukan bahan pengawet seperti formalin atau borax. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Mayestik, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2017) pagi. Sidak itu dilakukan untuk mengecek ada atau tidaknya makanan mengandung bahan berbahaya yang dijual di pasar tersebut.

Dari sidak itu didapati pedagang yang mencampur makanan yang dijualnya menggunakan boraks dan formalin. "Ada tiga yang kami temukan, ada tahu, mi dan lontong yang ternyata ada barang berbahaya boraks sama formalin," ujar Tri, di lokasi.

Salah satu pedagang mengaku mencampurkan lontongnya dengan zat berbahaya agar awet dan lebih kenyal.

Ia mengaku tidak tahu bahwa zat tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi. "Saya dapet ini (boraks) dari kampung Pak. Kampung saya di Kuningan," ucap wanita setengah baya itu kepada Tri.

Tri meminta agar para pedagang tidak ada lagi yang mencampurkan zat berbahaya ke barang dagangannya. Jika mengulangi perbuatannya lagi, pedagang tersebut akan berurusan dengan pihak kepolisian.

"Jadi sementara ini masih dalam pembinaan kami serahkan kepada kepala pasar untuk mengawasi mereka, tapi kalau ditemukan lagi kami akan melakukan tindakan," kata Tri.

Tri mengaku akan secara rutin melakukan sidak ke pasar-pasar yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Sidak tersebut perlu dilakukan agar tidak ada lagi pedagang yang "nakal" mencampurkan zat berbahaya ke dagangannya.

Berita Rekomendasi

Reporter: Akhdi Martin Pratama

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas