Ini Penjelasan Program Ahok-Djarot Jadikan Jakarta Ramah Lansia
Bahkan di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot, menurut dia, Jakarta terus berbenah menjadi kota ramah lansia.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasangan calon gubernur dan wakil guberur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menjanjikan kaum lansia yang tidak mampu mendapat suntikan dana.
Ahok sapaan Basuki berharap agar lansia di Jakarta bisa mencapai usia 90 tahun dengan kualitas hidup yang baik sehingga masih bisa bercerita banyak dan menanamkan pesan-pesan moral pada anak cucunya.
Relawan Ahok-Djarot, Nong Darol Mahmada mengatakan, komitmen Ahok-Djarot adalah membangun pemerintahan yang sadar betul, kualitas warga lansia sama pentingnya dengan penyiapan penduduk usia produktif.
Bahkan di bawah kepemimpinan Ahok-Djarot, menurut dia, Jakarta terus berbenah menjadi kota ramah lansia.
"Iya jadi bukan cuma yang muda saja yang diperhatikan, lansia pun juga diberikan ruang agar kualitas hidupnya membaik," kata Nong kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data jumlah lansia di DKI Jakarta tahun 2016 berusia 6064 tahun sebanyak 284.080 jiwa. Sementara yang berusia 65 tahun ke atas sebanyak 375.893 jiwa.
Salah satu program terbaru andalan Ahok-Djarot adalah Kartu Jakarta Lansia (KJL).
Melalui kartu ini, setiap warga lansia yang membutuhkan yakni berusia di atas 60 tahun dan tergolong tak mampu akan mendapat bantuan pemerintah sebesar Rp 600.000 tiap bulan.
Dana akan langsung ditransfer setiap bulan ke rekening yang bersangkutan melalui Bank DKI.
Uang ini nantinya dapat digunakan untuk membeli bahan makanan bergizi untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia. Pola ini mirip dengan distribusi bantuan Kartu Jakarta Pintar.
"Nanti akan ada pendataan dulu atau keluarganya bisa secara aktif mendaftarkan (anggota keluarga lansianya ) ke RT/RW setempat. Kemudian akan diarahkan untuk membuka rekening di Bank DKI. Mungkin ke depan akan nambah besarannya tapi yang sekarang Rp 600.000 per bulan," kata Nong Darol.
Pendataan warga lansia Jakarta yang tak mampu ini nantinya akan menjadi tanggung jawab Dinas Sosial DKI Jakarta.
Pendataan akan segera dilakukan setelah pasangan Ahok-Djarot aktif kembali sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, usai masa cuti kampanye berakhir pada April 2017 mendatang.
Lebih jauh, Nong Darol optimis tidak akan terjadi salah sasaran dan penyalahgunaan dana KJL.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.