Lama Tak Terdengar, Apa Kabar 'Teman Ahok' Kini?
Jika dibandingkan posko-posko pemenangan Ahok di tempat lain, suasana di tempat ini memang relatif sepi. Namun, bukan berarti tidak ada aktivitas.
Editor: Hasanudin Aco
"Kita memberikan kuisioner. Orang-orang kita minta bantu ngisi kuisioner. Pertanyaannya apa manfaat KJP, KJS, terus pandangan mereka mengenai transportasi di Jakarta yang kini sudah bagus banget. Jadi mencoba membangun opini orang secara positif," kata Singgih.
Tidak hanya saat kampanye, Singgih menyebut relawan Teman Ahok juga ikut terjun ke TPS-TPS saat hari pemungutan suara pada 15 Februari lalu. Jumlahnya mencapai sekitar 13.023 sesuai dengan jumlah TPS.
"Tiap TPS satu orang. Kita bilangnya pemantau. Tim Pemantau TPS," ucap Singgih.
Jualan "merchandise"
Seperti saat masa-masa aktif menggalang data KTP, Singgih menyatakan kegiatan penjualan merchandise masih terus dilakukan sampai dengan saat ini. Hanya saja, penjualan merchandise tidak lagi dilakukan secara online maupun booth-booth yang ada di mal-mal.
Orang-orang yang tertarik memiliki merchandise dapat datang langsung ke Sekretariat Teman Ahok. Di sekretariat, ada sebuah ruang khusus untuk penyimpangan merchandise. Baju-baju motif kotak-kota dengan berbagai model dapat ditemui di tempat ini. Selain itu, ada pula action figure Ahok.
"Jadi sekarang jualannya di sini aja. Offline aja. Jadi orang datang ke sini," kata Singgih.
Bagaimana di putaran kedua?
Untuk masa kampanye putaran kedua, Singgih menyatakan ia dan rekan-rekannya belum pernah aktif lagi turun ke lapangan. Menurut Singgih, pihaknya masih memikirkan strategi kampanye yang efektif dalam upaya memenangkan Ahok.
Yang pasti, Singgih menyatakan kampanye yang mereka lakukan tidak akan sama seperti yang sudah dilakukan oleh tim pemenangan.
"Teman Ahok punya cara sendiri. Kalau Tim Pemenangan sudah punya cara ini, masa Teman Ahok mau garap lagi. Kita harus punya sendiri dong. Itu yang masih kita pikirin," kata Singgih.
"Cuma kalau ditanya strateginya gimana? Kita enggak bisa menjabarkan. Tapi tunggu aja kejutannya nanti. Kita melakuan yang terbaik untuk kampanye bapak. Tentunya dengan kampanye positif. Bukan hal-hal yang negatif," ujar dia.
Sampai dengan saat ini, Singgih menyatakan pihaknya masih sibuk merapikan data-data warga yang menyumbang dana dalam penggalangan dana kampanye pada putaran pertama lalu.
"Jadi kalau harus diaudit, kita siap," pungkasnya.
Penulis: Alsadad Rudi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.