Pastikan Warga DKI Sehat, Ahok Luncurkan Program Emas
Ahok menjelaskan, program Emas merupakan upaya merawat warga mulai dari kandungan hingga lanjut usia (lansia).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyerukan program barunya bernama “Emas”.
Program tersebut mirip dengan program Millenium Development Goals yang sering disebut sebagai Indonesia Emas.
Ahok menjelaskan, program Emas merupakan upaya merawat warga mulai dari kandungan hingga lanjut usia (lansia).
“(Program Emas) Itu sebenarnya kayak millenium development gold punya target. Kita ingin orang Jakarta dari hamil sampai lansia diurusin,” kata Ahok di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mencoba menempatkan seorang dokter untuk mengurusi tiap wilayah berpenduduk lima ribu orang.
“Kita rekrutin banyak dokter, nah ini kan uji coba. Terutama tahun ini lah, kita akan evaluasi,” imbuhnya.
Program untuk menjamin kesehatan warga Jakarta itu saat ini masih dalam tahap uji coba. Lanjut Ahok, uji coba tersebut telah dimulai sejak tahun lalu.
Nantinya, Ahok akan melakukan evaluasi dengan melihat apa saja kesulitan yang dihadapi sebelum meluncurkan Program Emas.
“Nah ini kan uji coba. Selama tahun lalu, terutama tahun ini lah, kita akan evaluasi. Nah saya juga lihat kesulitan di lapangan itu apa,”kata Ahok.
“Misalnya kita mulai temukan, dia mau survei dulu apa cari orang sakit dulu? Sakit sudah nggak bayar, tapi datang ke rumah sakit kan masih bayar. Ke depan ini pencegahan, preventif, promotif. Kalau itu bisa dilakukan, biaya juga hemat dan produktivitas naik,” tandasnya.
Seperti diketahui, program emas adalah gebrakan terbaru Ahok. Sebelumnya Ahok juga akan segera meluncurkan Kartu Jakarta Lansia (KJL).
Ia menargetkan dari program KJL dapat menyalurkan anggaran Rp 600.000.000 per bulan untuk para lansia yang membutuhkan.
“Ya saya kira kalau untuk orang tua sehari punya 20 ribu kan lumayan. Rp 600.000 kan lumayan per bulan,.. iya dan yang anak cucunya ga mampu pelihara dia,” kata Ahok di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, seperti dikutip Warta Kota, Senin 20 Maret 2017.
Ahok menjelaskan lansia yang menerima bantuan KJL merupakan Lansia tergolong tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup, atau mereka yang tinggal bersama keluarga tidak mampu.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menegaskan bahwa, nantinya KJL persis dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Ia tidak mengharapkan KJL dapat ditarik secara tunai. Pasalnya, bantuan program kartu ini rentan disalahgunakan jika bisa ditarik tunai.
Ahok pun mengaku telah memegang data Lansia di Jakarta puluhan ribu banyaknya, sesuai kategori penghasilan. (Tribun/Warta Kota)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.