Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria Pendukung Berbaju Kotak-kotak Maki-maki Petugas, 'Gue Warga Sini, Emang Gue Takut'

Namun, saat berlangsung kegiatan itu, kata ‎Yusuf Alghifari, ada Tim kemeja kotak-kotak datang ke Kantor Kelurahan Warakas.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pria Pendukung Berbaju Kotak-kotak Maki-maki Petugas, 'Gue Warga Sini, Emang Gue Takut'
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Pria berkemeja kotak-kotak ini mengucap kata-kata kotor ke petugas Panwaslu karena tak terima spanduk calon gubernurnya dicabut. 

Yusuf mengatakan, salah satu dari dua pria tersebut tak hanya membentak, melainkan menunjuk-nunjuk wajah sejumlah‎ petugas baik dari Panwascam Tanjung Priok, dan sejumlah personel Satpol PP.

Yusuf mengatakan, pria itu tak terima spanduk bernomor urut dua di Gang Warakas 1, dicabut petugas.

‎Yusuf Alghifari mengatakan, pria itu berdua dengan rekannya mengendarai motor.

Lalu ada salah satu dari mereka menggebrak kap mesin mobil milik Satpol PP dan meminta berhenti.

Memintanya pun, kata ‎Yusuf Alghifari, juga ya tak beretika. Menggunakan kata-kata tak senonoh, atau kotor.

Saat, pria berkemeja‎ kotak-kotak itu marah, ‎Yusuf Alghifari tetap bertanya: 'Ada apa ya pak ya'.

"Eh dia menjawab dengan bahasa yang kasar, dan menganggapnya kami sudah mengintimidasi warga. Ya saya bingung warga yang mana saya intimidasi. Pria itu jawab 'Di Warakas‎ satu' dan tetap tuh, pria itu bahasanya kotor terus," seru Yusuf.

BERITA REKOMENDASI

Emosi Yusuf pun memuncak. Ia mengakui, apabila sempat mengabadikan wajah pria itu lewat kamera ponselnya.

"Pria ini saya enggak kenal, tapi pakai kemeja kotak-kotak dan bilang 'Mana spanduk gue.. dasar luh'. Wah, ngomong kotor banget deh bahasanya.‎ Saya bilang 'Begini mas coba jangan marah-marah begitu' lalu dia tanya lagi pertanyaan yang sama 'Lu siapa?‎' sambil tunjuk-tunjuk. Dia, ngomong lagi tuh. Saya langsung marah pak saat itu, serta mengejar pria itu. Saya bilang ke dia 'Lu ngomong apa barusan hah!? Saya ini aparat, saya ini petugas, Satpol PP ini petugas. Luh udah menghina lembaga negara kami!'. Lalu, saya foto dia, lalu dia bilang 'Apa-apaan lu foto-foto gua. Kenapa lu! Gue warga di sini. Emangnya gue takut!' kata dia.

Yusuf melanjutkan, "Terus saya foto, ketiga kalinya kamera handphone saya ditutup pakai tangan dia sembari berkata 'Sebentar-sebentar!' Saya pun langsung bilang, jika di sini tidak ada pengintimidasian. Satpol PP serta Panwas sudah bekerja sesuai aturan. Tutut pria itu, harus menunggu dulu bosnya dia bernama Steven. Tapi, Steven ini siapa? Lurah?‎, apa siapa? Lalu, pria ini bilang anggota DPRD Fraski Partai Berlambang banteng. Saya sudah tegas dan bilang jika tak ada urusan mau siapa kek. Aturan ya aturan," lanjut Yusuf.

Yusuf mengatakan pria tersebut akan dilaporkan langsung ke pihak kepolisian, Bawaslu dan KPU.

"Pria itu sudah menghina lambang negara. Satpol PP, juga enggak terima kok. Memaki-maki pakai bahasa kotor pula. Ini tidak bisa didiamkan, karena kami sudah berkoordinasi dengan Bawaslu dan KPU agar kasus ini pun dilanjutkan ke ranah hukum. Karena sudah menghina lambang negara ya pak," katanya.


Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas