Djarot: Dalam Pilkada Jangan Sesekali Mencampuradukkan Agama
Calon Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat mengingatkan setiap warga negara tidak boleh saling menjelekkan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI petahana Djarot Saiful Hidayat mengingatkan setiap warga negara tidak boleh saling menjelekkan.
Djarot menjelaskan dirinya dan basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan berjuang melalui Pancasila, Bhinneka, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945 yang disingkatnya menjadi PBNU.
"Jangan menjelek-jelekkan satu sama lain, kami akan berjuang di jalan PBNU," ujar Djarot di Rumah Susun Benhil II, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).
Mantan Wali Kota Blitar itu menekankan agar tidak ada satupun warga yang menggabungkan antara momen pilkada dan agama.
Baca: Juru Bicara Ahok-Djarot: Anies Harusnya Larang Aksi 313
Lantaran hal itu menurutnya tidak berkaitan.
"Di dalam pilkada, jangan sekali sekali mencampuradukkan agama, tidak boleh," kata Djarot.
Politikus PDI Perjuangan itu pun menuturkan bahwa hanya Tuhan yang memiliki hak untuk menentukan bersalah atau tidaknya seorang umat.
"Yang bisa menentukan kita itu bersalah, surga, neraka, itu bukan manusia, tapi illahi rabbi," jelas Djarot.
Seluruh Warga Negara Indonesia (WNI), kata Djarot, merupakan saudara sebangsa.
Sehingga ia pun mengimbau agar kesatuan yang selama ini terjalin tidak terpecah karena panasnya momen pilkada, khususnya pilkada DKI.
"Kita ini bersaudara sebangsa setanah air, (jangan sampai) gara-gara pilkada, kita jadi terpecah belah," kata Djarot.