Aristo Sebut Isu Agama Tak Lagi Laku dalam Pilkada DKI Jakarta
“Isu di Jakarta, bukan lagi soal agama, ras, atau perbedaan lainnya. Ini soal program kerja, bagaimana calon pemimpin mampu membangun Jakarta."
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aristo Purboadji menilai isu SARA tidak lagi “laku” dalam masa Pilkada DKI 2017.
Menurut tokoh muda Kristiani yang mendukung pasangan Anies-Sandi dalam Pilkada 2017 ini, fokus masyarakat Jakarta adalah memilih pasangan yang mampu memberikan solusi dan kesejahteraan bagi seluruh warga.
“Isu di Jakarta, bukan lagi soal agama, ras, atau perbedaan lainnya. Ini soal program kerja, bagaimana calon pemimpin mampu membangun Jakarta, dan menghadirkan kesejahteraan bagi warganya,”ujar Aristo di Jakarta.
Menurutnya, pengangkatan isu SARA dalam Pilkada merupakan langkah mundur bagi demokrasi dalam negeri.
Sebab, yang terpenting saat ini adalah memilih berdasarkan rekam jejak, dan program kerja yang matang. Hal ini dikatakan Aristo menyusul semakin bertumbuhnya jumlah masyarakat rasional, dan objektif.
“Dewasa ini masyarakat tidak lagi mengutak- atik masalah perbedaan agama, suku, atau hal-hal bersifat kodrati lainnya sebagai dasar pertimbangan dalam memilih calon pemimpin. Yang terpenting adalah, bagaimana program kerja yang ditawarkan bisa menghadirkan solusi bagi mereka,” kata Aristo menjelaskan.
“Jakarta butuh pemimpin yang mempersatukan, dan mendamaikan seluruh kalangan. Bukan hanya bisa berkomunikasi ke sebagian, harus bisa semuanya. Dan Anies- Sandi, saya percaya bisa mengakomodir hal tersebut,” pungkas Aristo yang pendeta muda ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.