Plt Gubernur Jakarta Berencana Hadirkan 'Price Board' di Setiap Pasar Untuk Kendalikan Harga
"Padahal harga cabai mengalami deflasi sebesar 0,34 persen, hal-hal seperti itu yang mesti diketahui masyarakat,"
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono berencana menghadirkan 'price board' atau daftar terkini harga sembako di seluruh pasar ibukota.
Hal itu dilakukannya agar masyarakat tahu berapa harga normal serta pergerakan inflasi dan deflasi.
"Itu adalah salah satu cara kita mengendalikan harga bahan baku di pasar, agar tidak terlalu melambung hingga mencekik masyarakat apalagi di waktu-waktu seperti menjelang lebaran seperti saat ini," ujarnya.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi PT Food Station Tjipinang Jaya sebagai pengelola Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (4/4/2017).
Baca: Plt Gubernur DKI Minta Jalan Rusak di Pasar Induk Beras Cipinang Diperbaiki
Baca: Plt Gubernur Jakarta Ingin Data Kependudukan di Lapas dan Rutan Diperbaiki
Ia mencontohkan adanya perbedaan harga cabai yang cukup signifikan antara Pasar Induk Kramat Jati dan pasar lainnya.
Dia mengaku menerima laporan harga cabai di Pasar Induk Kramat Jati adalah Rp 39 ribu sampai Rp 40 ribu per kg, sementara di pasar lain sudah mencapai Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per kg.
"Padahal harga cabai mengalami deflasi sebesar 0,34 persen, hal-hal seperti itu yang mesti diketahui masyarakat," katanya.
Sementara Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Biro Perekonomian Sri Hayati mencatat ada perkembangan menggembirakan mengenai inflasi sembako jelang lebaran.
Bulan Januari 2017 inflasi di Jakarta sebesar 0,99 persen, Februari sebesar 0,33 persen, dan Maret 2017 hanya 0,05 persen.
"Akan kecenderungan menurun, bahkan harga cabai mengalami deflasi 0,34 persen," ucap Sri Hayati.