Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Cerita Heroik Polantas: Saya Lillahi Ta'ala Saja Baca Shalawat, Begitu Dia Lengah Saya Sikat

Sunaryanto sempat ragu untuk menembak pelaku lantaran takut salah sasaran.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Cerita Heroik Polantas: Saya Lillahi Ta'ala Saja Baca Shalawat, Begitu Dia Lengah Saya Sikat
DOK. POLSEK DUREN SAWIT
Hermawan, tersangka pelaku penodongan dan penyanderaan penumpang angkot di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) malam. Aksi Hermawan digagalkan oleh Aiptu Sunaryanto yang kebetulan melintas di jalan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Aksi heroik dilakukan anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto pada Minggu (9/4/2017) malam.

Dia berhasil menggagalkan aksi penodongan yang disertai penyanderaan yang terjadi di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung.

Di dalam angkot tersebut, Hermawan menodong Risma Oktaviani (25) yang tengah mengendong anaknya DI (1).

Sunaryanto, Senin (10/4/2017), menceritakan kepada Kompas.com, rincian apa yang terjadi semalam.

Dia mengatakan, dirinya sedang melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur dari rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada sekitar pukul 19.00 WIB.

Setibanya di ruas jalan tersebut, dia melihat seorang ibu meloncat dari dalam angkot dan meminta pertolongan.

Insting kepolisiannya muncul saat melihat hal tersebut. Dia langsung menghentikan laju kendaraan bermotornya dan memarkirkannya.

Berita Rekomendasi

Sang ibu yang baru saja meloncat dari angkot itu menyatakan bahwa ada rampok di dalam angkot.

Seorang perempuan dan buah hatinya juga masih disandera di angkot itu.

Teriakan ibu tersebut mengundang perhatian warga.

Mereka berbondong-bondong berdatangan ke lokasi. Massa langsung mengepung angkot itu.

Sunaryanto pun mendekat ke pintu angkot dan mencoba bernegoisasi dengan pelaku agar mau melepaskan korbannya.

"Pelaku langsung kaget begitu ngeliat saya, mungkin dia tahu saya polisi soalnya saya pake jaket polisi. Dia semakin gelap mata. Saya bicara pelan-pelan 'Mas ada apa, sini saya bantu'. Dia bilang 'Diem lu'. Dia ngata-ngatain saya," ujar Sunaryanto.

Bukannya melunak, Hermawan malah makin meradang. Dia mengancam akan membunuh Risma dan anaknya jika permintaannya tak dituruti.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas