Polisi Sang Penyelamat Sandera di Angkot Akan Diberi Penghargaan
Aksi heroik Aiptu Sunaryanto akan berbuah penghargaan dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi heroik Aiptu Sunaryanto akan berbuah penghargaan dari Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya.
Sunaryanto berhasil menggagalkan aksi penyanderaan dan penodongan di angkutan kota KWK T25 di Jalan Igusti Ngurah Rai, Jakarta Timur. Aksi heroik Sunaryanto pantas mendapatkan penghargaan.
Wakil Direktur Lalu Lontas Polda Metro Jaya AKBP Indra Jafar mengatakan, pihaknya akan mengajukan pemberian penghargaan ke Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan serta ke Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
"Kami usahakan agar beliau mendapat penghargaan karena aksinya bagus sekali, patut diapresiasi," ujar Indra saat dihubungi wartawan, Senin (10/4/2017).
Indra menjelaskan, polisi lalu lintas tidak melulu mengatur masalah lalu lintas. Ketika melihat peristiwa kejahatan, petugas harus berupaya melakukan penindakan, minimal pencegahan.
"Kalau memang saat itu anggota Lalu Lintas ini melihat ada perkelahian misalnya atau gangguan keamanan lainnya, dia boleh melakukan penindakan karena dia anggota polisi juga," ujar Indra.
Polisi diberi kewenangan untuk melakukan penindakan. Nanti proses penyidikan, diserahkan ke satuan kerja lain, untuk masalah pidana umum diserahkan ke Direktorat Reskrimum atau ke Polsek dan polres.
Seperti diberitakan sebelumnya, Hermawan (28) menodong seorang ibu yang sedang membawa balitanya di dalam angkutan kota KWK jurusan Rawamangun-Pulogadung saat melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Minggu (9/4/2017) pukul 19.00 WIB.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan, peristiwa bermula saat Hermawan naik angkot di depan Kantor Perumnas III.
Saat di dalam angkot, Hermawan tiba-tiba menodong senjata tajam kepada penumpang di dalam angkot untuk meminta ponsel, kalung dan gelang.
Sontak para penumpang berteriak minta tolong. Pada saat bersamaan Anggota Satlantas Jakarta Timur, AIPTU Sunaryanto melintas untuk berangkat dinas. Dia pun melihat Hermawan tengah mengalungkan pisau ke leher Risma yang tengah menggendong bayinya.
"Saksi (Aiptu Sunaryanto) berusaha untuk melakukan negosiasi sekitar setengah jam agar pelaku mengurungkan niatnya, namun tidak dihindarkan," kata Sapta.
Hermawan, lanjut Sapta, malah meminta Sunaryanto diam dan tak ikut campur. Setelah melihat Hermawan lengah, Sunaryanto pun beraksi. Dia menembak lengan kanan Hermawan lalu langsung membekuknya.