Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Djan Faridz: Jangan Pilih Pemimpin yang Suka Fitnah

Djan juga membeberkan kontrak politik yang sudah dilakukan dirinya dengan pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Djan Faridz: Jangan Pilih Pemimpin yang Suka Fitnah
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Djan Faridz 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz memberikan semangat kepada seribuan ibu-ibu yang menghadiri kegiatan 'Jakarta Bershalawat' yang digelar di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (14/4/2017).

Dalam kesempatan itu, Djan berpesan agar warga Jakarta jangan sampai salah pilih.

"Jangan dengerin yang ngomong enggak-enggak dan fitnah. Kalau mau jadi pemimpin jangan menggunakan fitnah," kata Djan saat memberikan sambutan.

Djan juga membeberkan kontrak politik yang sudah dilakukan dirinya dengan pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Hati saya luluh karena Ahok-Djarot mau menandatangani kontrak politik dengan PPP untuk umat Islam. Padahal PPP Djan Faridz tidak punya SK. Makanya kami siap kerja 24 jam untuk Ahok-Djarot dan untuk umat Islam di Jakarta," kata Djan.

Menurutnya, hanya pasangan nomor pemilihan dua yang mau menandatangani kontrak tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kontrak itu berpihak pada umat Islam. Nah ini yang saya mau jelaskan kepada rakyat, hati-hati jangan salah memilih pemimpin," kata Djan.

Menurutnya, jika ada pemimpin yang mau berpihak kepada umat Islam harus didukung. Djan menjelaskan, baru di masa kepemimpinan Ahok ada gaji untuk marbot, muazin, imam masjid dan ustaz-ustazah yang jumlahnya ratusan ribu.

"Bayangkan imam masjid memimpin kita menghadap Allah. Ustaz dan ustazah itu mengajarkan anak-anak kitan akhlak dan moral mengajarkan beragama, itulah basic pendidikan bagi bangsa Indonesia," katanya.

Hadir juga politikus partai politik pendukung Ahok-Djarot, diantaranya Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, serta Ketua DPD DKI dari Partai Hanura Ongen Sangaji.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas