Pengusiran Djarot Usai Salat Jumat Melanggar Ajaran Rahmatan Lil 'alamin
Pimpinan PDI Perjuangan angkat bicara mengenai pengusiran calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat usai melaksanakan salat Jumat.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan PDI Perjuangan angkat bicara mengenai pengusiran calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat usai melaksanakan salat Jumat.
Ketua DPP PDIP Hamka Haq menilai hal itu melanggar ajaran rahmatan lil 'alamin.
"Saya dengar ada calon wakil gubernur diusir itu mencerminkan kita melanggar kerukunan intern umat beragama. Orang yang melakukan seperti itu berarti Islam diluar rahmatan lil 'alamin," kata Hamka disela-sela Istighosah Qubro di Jakarta, Sabtu (15/4/2017)
Ia mengingatkan salah satu bagian dari rahmatan lil 'alamin adalah menumbuhkan kerukunan sesama pemeluk agama.
Sedangkan Wasekjen PDIP Achmad Basarah berharap Pilkada DKI Jakarta selesai dengan melahirkan pemimpin yang betul dan sesuai dengan ibukota.
Baca: Djarot Tak Khawatir Meski Hasil Survei Dia dan Ahok Berada di Posisi Buncit
"Kebutuhan warga Jakarta. Dan pemimpin itu harus membuktikan agar Jakarta sebagai ibukota, yang seharusnya lebih baik dari kota-kota provinsi lain di seluruh Indonesia," kata Basarah.
Diberitakan sebelumnya, usai menunaikan salat Jumat di Masjid Jami Al Atiq di Kawasan Tebet Jakarta, Djarot diusir sejumlah jemaah.
Djarot yang diusir sebagian jemaah memaklumi tindakan mereka. Padahal sebelumnya sebagian jemaah lainnya sempat menerima Djarot dan menyalaminya.
Menurut Djarot mungkin saja mereka yang menolaknya memiliki pemahaman yang berbeda dari dirinya dan pasangan cagubnya petahana Basuki atau Ahok.
"Saya berdoa supaya diberikan betul hidayah dalam dirinya, pencerahan dalam dirinya, sehingga pola pikirnya tidak sempit, tidak picik," kata Djarot.