Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prediksi Intrans soal Hasil Pilkada Putaran Kedua DKI Jakarta

Dalam kondisi minimal, Ahok-Djarot masih unggul sebesar 50,1 % dibandingkan Anies-Sandi yang bisa mencapai angka tertinggi 49,9%.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Prediksi Intrans soal Hasil Pilkada Putaran Kedua DKI Jakarta
/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat bersama Pasangan Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat mengikuti debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017). Debat kali ini bertemakan 'Dari Masyarakat Untuk Jakarta' serta adanya pertanyaan dari berbagai komuitas yang diundang oleh KPU DKI Jakarta. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  Akhirnya Pilkada DKI Jakarta tiba pada minggu yang paling menentukan. Di media sosial kedua pasang kandidat masih berupaya memastikan tidak sedikitpun celah untuk melemahkan dan mempengaruhi publik untuk berpindah pilihan politiknya.

Yang sudah menjadi basis dikuatkan dan dijaga, sementara yang masih ragu diyakinkan dengan berbagai konten dan pesan yang disebar dalam bentuk video, teks, audiovisual dan grafis di Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube.

Demikian dikemukakan Andi Saiful Haq, Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans) dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/4/2017).

"Salah satu tantangan media sosial adalah melacak sejauhmana rekaman data respon terhadap konten bisa menunjukkan elektabilitas dan kecenderungan pemilih, sebagaimana tercermin dalam survey-survey kuantitatif,' kata Saiful Haq.

"Persoalannya media sosial dengan berbagai interaksi yang cepat dan intens, tidak serta merta mencerminkan kecederungan pilihan publik. Sulit melakukan komparasi antara kampanye satu kandidat dengan kandidat yang lain hanya berdasarkan volume aktivitas," Saiful Haq menambahkan.

Karena itu, lanjut dia, jalan satu-satunya adalah membuat kategorisasi dan klasterisasi, serta melakukan analisa pada beberapa konten. "Jumlah konten yang sama dalam satu Periodisasi yang juga sama, akan memudahkan analis untuk melakukan komparasi apple-to apple dalam sebuah komparasi," ujarnya.

Intrans lalu melakukan komparasi di masing-masing 50 konten terbaik dari Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. Hasilnya cukup meyakinkan dan konsisten dengan melalui beberapa kali uji coba. Termasuk komparasi dengan riset kuantitatif.

Berita Rekomendasi

"Meskipun dalam margin selisih yang sangat tipis, hasil studi Intrans ini menunjukkan bahwa pasangan nomor dua Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan angka 52.01% mengungguli pasangan nomor tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) yang meraih suara sebesar 47,99%,' ujar Saiful Haq.

Dijelaskan bahwa melalui simulasi dengan memasukkan berbagai faktor yang terbaca dari konten dan kejadian terbaru. Dalam kondisi minimal, Ahok-Djarot masih unggul sebesar 50,1 % dibandingkan Anies-Sandi yang bisa mencapai angka tertinggi 49,9%.

"Catatan Intrans menggarisbawahi hal penting sebagai catatatan. Kubu Ahok-Djarot masih memiliki tugas berat untuk menghilangkan tekanan psikologis yang masih menguasai pendukung Ahok-Djarot. Menjelang hari pencoblosan terlihat tekanan itu tidak dilonggarkan sama sekali, bahkan semakin meningkat dan berujung pada insiden yang menimpa Djarot di salah satu masjid di Tebet," katanya.

Menurut Saiful Haq, kubu Anies-Sandi tampaknya semakin menemukan performa kampanyenya pasca debat terakhir, dengan terbukanya ruang menjelaskan program-program unggulan, yang selama ini sulit mereka lakukan.

Jika periode putaran pertama Anies-Sandi terlalu sibuk menikmati momentum pasangan No. 2 yang sedang terdesak dengan isu agama dan etnis,lalu akhirnya terlambat mengantisipasi ketika ternyata publik Jakarta mulai jenuh dengan politisasi agama.

"Arus balik tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh kubu Ahok-Djarot. Kubu No. 3 yang tadinya terkesan mengaminkan serangan itu, agak panik ketika mereka mau tidak mau harus beradu program kerja diujung debat. Ketidaksiapan itu terlihat ketika mereka memilih tidak hadir pada debat yang diselenggarakan KOMPAS TV,' katanya.

Lanjut Saiful Haq, ada beberapa kejadian yang bisa saja akan melemahkan pasangan Ahok-Djarot karena memuat konten SARA, seperti kasus Steven di Changi misalnya.

Namun pihak Anies-Sandi harus benar-benar menghitung jika akan menggunakan isu agama atau etnis sebagai modal di minggu terakhir menuju pencoblosan.

Catatan: Laporan Lengkap RISET PILKADA DKI JAKARTA PUTARAN KEDUA ini bisa ditemukan di website Intrans pada tautan berikut: http://intrans.id/publication/89-prediksi-hasil-pilkada-putaran-dua-dki-jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas