Seorang Ibu di Cakung Tak Kuasa Menolong Anaknya Dilalap Api
Umriyah pagi itu menjalankan aktivitas rutin sebagai ibu rumah tangga, mencuci baju kemudian, menjemurnya tak jauh dari bedeng yang ia tempati
Editor: Hasanudin Aco
Usai kejadian, jenazah Nabila untuk sementara waktu disemayamkan di rumah bedeng milik tetangga yang masih berada satu kompleks dengan lokasi bedeng yang terbakar.
Ratusan warga secara bergantian datang untuk melihat kondisi Nabila, namun kebanyakan tidak cukup kuat ketika dihadapkan jenasah bayi mungil itu.
Wajahnya Nabila sudah tidak bisa dikenali. Seluruh badannya gosong dan kaku.
Para warga berteriak histeris melihatnya.
“Innalillahi,” teriak seorang perempuan berkerudung sesaat setelah penutup bayi itu dibuka.
Ia mengaku, tidak kuat melihat lama-lama kondisi Nabila.
“Insya Allah akan mendapat tempat yang layak. Dia masih suci,” kata dia.
Sesudah itu ia memutuskan keluar dari bedeng.
Seorang kerabat korban, Ajri (27), dengan khusuk menunggui jenazah Nabila di bedeng itu selagi kedua orang tuanya mengurus sejumlah dokumen di kantor Kelurahan Cakung Barat.
Ia kerap memandang tak percaya, bocah yang dikenalnya sebagai sosok yang lucu itu bisa tewas dengan cara mengenaskan.
“Siapa yang tega melihat kondisi dia yang seperti ini?” kata Ajri bertanya balik ketika seorang tetangga lain mengungkapkan keprihatinannya.
“Ya mau bagaimana lagi. Ini musibah,” imbuhnya.
Sementara itu, lahan bekas bedeng telah diberi garis polisi berwarna kuning.
Lahan tersebut kini sudah rata dengan tanah.