Update Korban Laka Bus Maut di Puncak: 4 Tewas dan 21 Orang Luka-luka
Seluruh korban tewas dan luka dilarikan ke RSUD Ciawi dan RS Goenawan Partowidagdo, Cibeureum, Kabupaten Bogor.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tabrakan maut di Puncak yang melibatkan 13 kendaraan menyebabkan empat orang tewas dan 21 lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Tiga korban tewas dan luka dilarikan ke RSUD Ciawi, Kabupaten Bogor.
Sedangkan satu korban tewas lainnya atas nama Dadang Sulaiman, Kepala Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor dibawa ke RS Goenawan Partowidagdo, Cibeureum, Kabupaten Bogor.
Kepala Bagian Humas RSUD Ciawi, Heri Juhaeri menjelaskan, identitas tiga korban tewas yang ditangani di RSUD Ciawi adalah Diana Simatupang (24) meninggal di RS, Oktariansyah (26) dan Zaenudin (45) meninggal di lokasi kejadian.
Hingga saat, puluhan korban luka-luka masih menjalani perawatan di RSUD Ciawi.
Seperti diberitakan sebelumnya, tabrakan maut di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Sabtu (22/4/2017) tadi sore menyebabkan empat orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Seluruh korban tewas dan luka dilarikan ke RSUD Ciawi dan RS Goenawan Partowidagdo, Cibeureum, Kabupaten Bogor.
Salah seorang korban tewas adalah Kepala Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Dadang Sulaiman.
Bagaimana tabrakan beruntun itu bisa terjadi?
Berikut kesaksian Deni Hermansyah (24) salah seorang korban selamat dalam kecelakaan tersebut.
"Saat itu arus lalu lintas di Puncak sedang dua arah arah ke Jakarta," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com di RSUD Ciawi.
Deni yang menumpang Toyota Avanza mengarah dari Gadog menuju Puncak, atau arah berlawanan dengan kendaraan dari arah sebaliknya.
"Posisi saya dari bawah mau ke atas, pas di tanjakan itu (selarong) ada Bus warna orange yang jalannya kok ke kanan terus," katanya.
Ternyata bus tersebut kata Deni menabrak mobil di depannya dan kendaraan dari arah berlawanan.