Anies: Yang Tegang Itu Cuma di Media Sosial
Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak sepakat bila sejumlah pihak mengatakan ketegangan Pilkada DKI terjadi berlarut-larut.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak sepakat bila sejumlah pihak mengatakan ketegangan Pilkada DKI terjadi berlarut-larut.
Menurut Anies, tensi ketegangan Pilkada DKI telah menurun saat pemungutan suara hingga sekarang.
Sementara itu yang masih tegang hanya di media sosial (medsos).
"Tunjukkan TPS mana yang 'ramai', yang 'ramai' itu di medsos, yang disebut tegang di mana sih? Di Medsos, jadi sebetulnya kalau facebook, twitter tidak beroperasi selama kampanye tenang-tenang aja," kata Anies di kediamannya Jalan Lebak Bulus Dalam II, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat, (28/4/2017).
Baca: Wapres Jusuf Kalla Diserang Informasi Hoax soal Karangan Bunga Anies-Sandi
Baca: Sweeping Ramadhan: Anies: Ikuti Saja Aturan
Anies mengatakan jangan hanya kejadian di satu atau dua TPS kemudian menyimpulkan jika kondisi masyarakat masih tegang usai Pilkada DKI.
Jangan hanya karena orang berdebat di media sosial kemudian menyimpulkan jika polemik Pilkada DKI masih berlanjut.
"Jadi jangan sampai kita parsprototo, mengambil sedikit dan menyimpulkan se-Jakarta. Masalahnya di dunia virtual, ketika sampai di dunia nyata, enggak ada itu," kata Anies.
Anies mengatakan pertentang di media sosial terkait Pilkada DKI bukan dikarenakan Pilkadanya.
Melainkan jika sekarang ini sudah memasuki era media sosial.
Pertentangan akan selalu terjadi dalam hal atau masalah apapun di media sosial.
"Media sosial itu menjadi tempat perbenturan yang sangat keras, perbenturan apapun juga. Ini permasalahan media sosial di mana peradaban manusia baru masuk era ini, akan terjadi beberapa tahun ke depan, bukan pilkadanya. Nanti kalau ada tema lain keras juga nanti," kata Anies.