Rogoh Kocek Sendiri hingga Rp 840 Juta untuk Kalijodo, Daeng Jamal tak Minta Ganti ke Pemprov DKI
"Setiap hari saya keluarkan sekitar Rp 6-7 juta untuk mereka. Satu orang dibayar antara Rp 75.000 sampai Rp 100.000," kata Daeng Jamal.
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Wartawan Warta Kota, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator keamanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Barat, Jamaluddin alias Daeng Jamal sudah merogoh koceknya sendiri hingga sebesar Rp 840 juta selama 4 bulan belakangan.
Uang sebesar itu ia keluarkan untuk operasionalisasi pengamanan, kebersihan, dan parkir RTH & RPTRA Kalijodo.
Sebab, setiap harinya untuk semua itu menelan dana Rp 6-7 juta.
Daeng Jamal pun menalanginya dari dana pribadi.
Menurut Daeng Jamal, Pihak Pemprov DKI Jakarta belum mengeluarkan uang apapun untuk operasional sehari-hari di sana.
Daeng Jamal merupakan salah satu tokoh di Kalijodo.
Lahir dan besar di sana, tapi memilih keluar dan mengembangkan bisnisnya sendiri di luar Kalijodo.
Ada kabar dia berselisih dengan Daeng Azis saat Kalijodo jadi lokasi dunia bisnis gelap.
Makanya ia memilih keluar dan mengembangkan bisnisnya sendiri di luar Kalijodo.
Tapi Daeng Jamal membantah itu.
"Saya tak kenal Daeng Azis," kata Daeng Jamal kepada Warta Kota di Kalijodo, Kamis (27/4/2017) siang.
Sejak bisnis gelap Kalijodo runtuh dan diubah menjadi RTH & RPTRA Kalijodo, Daeng Jamal kembali lagi.
Menempel dengan Sinarmas Land (pembangun RTH & RPTRA Kalijodo) tahun 2016, sejak saat itu dia dijadikan koordinator keamanan oleh Sinarmas Land.