Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sang Anak Sempat Larang Wagiroen Pergi Sebelum Jadi Korban Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Ciloto

"Kami sudah melarang bapak ikut. Sampai pagi pas saya mau antar, saya bilang sudah pak mau ngapain sih. Tidak pernah (melarang,-red)"

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sang Anak Sempat Larang Wagiroen Pergi Sebelum Jadi Korban Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Ciloto
ISTIMEWA
Bus pariwisata Kitrans terjungkal ke kebun kol usai laka karambol di Jalan Raya Puncak-Ciloto, Cianjur, Minggu (30/4/2017) pagi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga sempat melarang Wagiroen (68) ikut dalam acara pembubaran Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pilkada DKI Jakarta 2017 di wilayah Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.

Belakangan ternyata bus yang ditumpangi rombongan itu mengalami kecelakaan di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4/2017).
Kecelakaan tersebut mengakibatkan belasan orang tewas termasuk Wagiroen.

Anak kedua Wagiroen, Ari Dwi Putera (19), mengaku sudah memberitahu orangtuanya supaya tidak pergi.

Sebab, 3 Mei mendatang, mereka akan bepergian ke Kutoarjo, Jawa Tengah.

"Kami sudah melarang bapak ikut. Sampai pagi pas saya mau antar, saya bilang sudah pak mau ngapain sih. Tidak pernah (melarang,-red)" kata Ari ditemui di rumah duka, Senin (1/5/2017).

Baca: Tidur Malam Wagirun Tidak Nyenyak Sebelum Jadi Korban Kecelakaan Bus Maut di Ciloto

Berita Rekomendasi

Baca: Tetangga Sempat Tak Percaya Wagirun Jadi Korban Kecelakaan Bus Maut di Ciloto

Ari menerima informasi ayahnya menjadi korban kecelakaan dari seorang temannya.

"Saya dikabarin. Kebetulan pacar saya bapaknya ikut juga cuma beda bus. Saya pulang. Kebetulan waktu itu saya tidak narik. Itu memang rasanya ingin pulang," ujar pria yang berprofesi sebagai pengendara ojek online itu.

Dia menerima telepon dari temannya itu yang memberitahu mengenai kondisi bus nahas itu.

Untuk mendapatkan informasi tambahan, dia membuka internet, lalu, melihat bus yang ditumpangi ayahnya dalam keadaan terjungkal.

Baca: Firasat Sang Anak Sebelum Wagiroen Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Ciloto

Baca: Wagiroen Korban Kecelakaan Maut di Ciloto Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

"Kebetulan saya membuka HP, saya melihat gambar keadaan bus sudah kayak begitu. Melihat gambar bus sudah kayak begitu ya sudah. Kebetulan bapak punya jantung juga. Saya cuma bisa doa," tambahnya.

Suasana duka terlihat di kediaman Wagiroen, seorang korban tewas dalam insiden kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Puncak, Kampung Ciloto, Cianjur, Minggu (30/4/2017).

Wagiroen meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.

Kediaman Wagiroen berada di gang kecil.

Untuk masuk ke tempat itu, dapat ditempuh dengan cara naik sepeda motor dan berjalan kaki.

Satu unit papan tulis digantung di pintu gang tempat masuk.

Papan tulis itu bertuliskan Wagiroe Bin A Sohirin, tanggal lahir: 12 Juni 1948, wafat: 30 April 2017, dimakamkan jam 09.00 WIB di TPU Tanah Kusir.

Sejumlah karangan bunga bertuliskan turut berduka cita atas meninggalnya Wagiroen diletakkan di pinggir jalan dekat kediaman Wagiroen di Jalan Pelita 1 RT/RW 014/08, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Karangan bunga itu dari calon gubernur DKI Jakarta nomor urut III, Anies Baswedan, Ketua KPU Kota Administrasi Jakarta Selatan, Muhammad Ikbal, dan Ketua Fraksi P Golkar DPRD DKI Jakarta HM Ashraf Ali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas