Polisi Siapkan Baracuda untuk Evakuasi Hakim Jika Terjadi Kericuhan
Polisi juga akan menjaga ketat sejumlah fasilitas umum. Bukan hanya Gedung Kementerian Pertanian yang akan mendapatkan pengamanan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Polisi juga akan disebar di sejumlah titik jalan menuju Kementerian Pertanian. Polisi akan mulai menjaga Gedung Kementan malam ini. Sterilisasi areal sekitar lokasi sidang akan dilakukan sejak pukul 22.00 WIB malam ini.
Polisi membagi empat ring pengamanan buat sidang vonis Ahok besok. Pola ini sebenarnya biasa dilakukan pada sidang sebelumnya.
Jumlah aparat yang akan diturunkan pada sidang kasus penodaan agama besok, empat kali lipat lebih banyak dibanding sebelumnya.
Untuk memastikan keamanan perangkat sidang seperti hakim dan jaksa, pihak kepolisian akan mempersiapkan prosedur khusus. Pihak kepolisian menyiapkan kendaraan khusus untuk hakim jika terjadi serangan dari demonstran yang tidak puas.
"Kalau darurat ada rencana untuk menyelamatkan diri. Kalau ada hal seperti ini sudah kita siapkan," ujar Rikwanto.
Pihak kepolisian telah menyiapkan mobil Baracuda untuk mengevakuasi hakim. Namun jika tidak terjadi kericuhan, hakim tetap akan menggunakan mobil dinasnya sendiri.
Pengamanan hakim merupakan prosedur standar dari pihak kepolisian. Sehingga pihak kepolisian telah mengantisipasi hal ini.
Rencananya mulai malam ini gedung Kementan telah disterilkan dan ditutup. Penutupan dilakukan mulai pukul 22.00 WIB. Pada waktu tersebut, polisi akan mulai menaruh peralatan dan kendaraan taktis untuk pengamanan sidang.
Pihak kepolisian juga akan dibantu oleh pasukan TNI sebanyak lima Satuan Setingkat Kompi (SSK). Biasanya satu SSK berkisar 100 orang.
TNI akan diturunkan di sejumlah objek vital. "Pada saat kita butuh bantuan kita sampai kan ke TNI untuk back up. Pada saat teknis tetap kita yang akan dari polisi yang mengendalikan," jelas Iwan.
GNPF-MUI Siap Terima Keputusan Hakim
Sementara itu, pihak Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) yang selama ini menyuarakan agar Ahok diberi hukuman berat, mengaku siap menerima apapun putusan hakim.
Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Media Center GNPF-MUI, Erick Yusuf. Menurut Erick, berdasarkan arahan dari Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir, pihaknya percaya pada seluruh keputusan hakim.
"Intinya kita telah berdoa bersama meminta hakim untuk menjaga independensinya dan jauh dari intervensi. Jadi kami serahkan kepada mereka," ujar Erick.