TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ruko yang menjadi tempat pesta seks kaum gay di kawasan Kelapa Gading ternyata sudah diintai oleh pihak kepolisian sejak dua pekan terakhir.

Hal tersebut diungkapkan oleh petugas pemelihara taman ruko, Alex.

Alex mengungkapkan bahwa selama dua pekan dirinya kerap mendapati polisi berseragam maupun berpakaian preman mengitari ruko yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

"Pokoknya saya lihat mereka (polisi) sering seliweran di sini. Takut saya diam saja, tidak mau ikut campur," jelas Alex kepada Tribunnews.com di ‎Kokan Permata Jalan Boulevard Bukit Gading Raya Blok B Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, Senin (22/5/2017).

Baca: 141 Pria yang Terjaring Pesta Gay di Kelapa Gading Dites Narkoba dan HIV/AIDS

Alex mengatakan bahwa beberapa jam sebelum kejadian ada dua orang polisi berseragam bebas yang datang.

Beberapa jam kemudian, lalu puluhan personel polisi dari Polres Metro Jakarta Utara langsung melakukan penggrebekan.

Kepolisian Resor Jakarta Utara mengamankan 141 orang yang diduga melanggar Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pornografi.

Polres Jakut melakukan penggerebekan kasus prostitusi pesta seks homoseksual.

Bermula dari diketahuinya bahwa, ada sebuah acara dengan judul "The Wild One".

Baca: Kondom Bekas Pakai Berserakan di Tempat Sampah Depan Ruko Pesta Seks Gay

Acara diselenggarakan di sebuah Ruko Kokan Permata Blok B 15-16 Kelapa Gading RT 15 / RA 03 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.

Para aparat kepolisian melakukan penggerebekan Minggu (21/5/2017) sekitar pukul 19.30 WB.

Saat itu, ratusan tamu berpartisipasi dalam acara itu.

Mereka masuk dengan membayar Rp185 ribu.

Dengan bayar masuk, mereka mendapatkan beberapa fasilitas yang ada pada ruko berlantai tiga tersebut, yakni lantai 1 fasilitas fitness, lantai 2 fasilitas penari telanjang dengan penarinya berjumlah empat orang.