Ibunda Korban Bom Kampung Melayu Cerita Anaknya Tak Sempat Bergegas Saat Bom Pertama Meledak
Ada dua ledakan saat bom meledak di Kampung Melayu. Jarak antar ledakan terjadi begitu cepat.
Penulis: Nurul Hanna
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewi Sunarti (42), ibunda dari salah seorang korban bom Kampung Melayu tak mengetahui alasan anaknya, Agung (18) dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).
Agung, sebelumnya dirawat di RS Premier, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Nggak tahu kenapa (dipindah), nggak dikasih tahu, saya ikutin (kata) pihak rumah sakit saja," kata Dewi ditemui di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017).
Lebih lanjut, Dewi hanya berharap anaknya bisa cepat pulih.
"Saya mah mau anak saya baik-baik saja. Semua yang terbaik untuk anak saya," ucap Dewi.
Dewi juga bercerita, anaknya yang merupakan sopir Kopaja sedang duduk santai saat bom meledak.
Agung duduk dekat lokasi ledakan bom sambil meminum es, di samping Kopaja-nya.
Begitu mendengar ledakan pertama, Agung sempat ingin bergegas pergi namun tak sempat. Bom kedua kembali meledak.
"Akhirnya pas dia mau pindah, langsung kayak kelempar dan nggak ada yang nolongin. Akhirnya ada kakak mertua dia yang lihat, sambil (Agung) dibopong dan teriak, 'Agung! Agung!'. Malam itu juga langsung dibawa ke RS Premier," ucap Dewi.