57 Pramudi Transjakarta Pusing Usai Dirumahkan Jelang Lebaran
Selama dirumahkan, pramudi tidak mendapatkan gaji sampai dijadwalkan kembali, dan segala hak yang belum diselesaikan akan tetap dibayar perusahaan
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operator Bus Transjakarta dari Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Strategi Bisnis Unit (SBU) Transbusway Area Pulogadung, Jakarta Timur, merumahkan 57 pramudi mereka, mulai Rabu (31/5/2017).
Hal tersebut tercantum dalam nota dinas nomor: 22/ND/PPD-TBW/V/2017, dan membuat ke-57 Pramudi mulai stres.
Dalam pengumuman yang ditandatangani manajer perusahaan tersebut, Pande Putu Pramandika, tertulis mulai Kamis (1/6/2017) pramudi dirumahkan sampai menunggu pemasangan CCTV selesai.
Selama dirumahkan, pramudi tidak mendapatkan gaji sampai dijadwalkan kembali, dan segala hak yang belum diselesaikan akan tetap dibayar oleh perusahaan.
Puluhan pramudi mengaku kecewa atas keputusan itu. Mereka pusing lantaran sedang bulan Ramadan.
"Kan ini mau Lebaran. Harga sembako, pakaian, dan apa aja semua naik. Kenapa kok tega kita semua harus dirumahkan?" ujar salah satu pramudi, Djuanda (45), saat ditemui di lokasi Jakarta Timur, Kamis (1/6/2017).
Djuanda menilai, surat yang dilayangkan pihak perusahaan terlalu terburu-buru, karena tak ada pemberitahuan sebelumnya.
''Itu kertas baru ditempel kemarin, Rabu (31/5/2017). Jadi sekarang kita udah enggak kerja kayak biasa lagi," ucap Djuanda.
Ayah tiga anak itu berharap dirinya bersama pramudi lainnya dapat kembali bekerja di perusahaannya itu.
"Saya pengin kerja lagi di sini. Karena kan kita enggak tahu kapan pemasangan CCTV selesai. Kalau emang enggak bisa, kita minta dikasih hak THR, gaji sama kilometer," tutur Djuanda.
Siang tadi, para pengemudi mendatangi pul bus di Pulogadung, Jakarta Timur. Meminta kejelasan dari atasan mereka. Sebagian besar pengemudi mulai pusing dengan nasib Lebaran mereka tahun ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.