Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengemudi GrabCar: Rela Tidak Lebaran demi Insentif, Sekarang Tiba-tiba Akun Kami Diblokir

Ade Indrawati (48), salah satu pengemudi GrabCar, memaparkan kekecewaannya terhadap pihak Grab, soal pemutusan mitra kerja secara mendadak.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pengemudi GrabCar: Rela Tidak Lebaran demi Insentif, Sekarang Tiba-tiba Akun Kami Diblokir
WARTA KOTA/PANJI BASKHARA RAMADHAN
Ratusan pengemudi GrabCar berunjuk rasa di depan Gedung Maspion Plaza, Jalan Gunung Sahari Raya, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengemudi GrabCar mengggelar demonstrasi di Gedung Maspion Plaza, Jalan Gunung Sahari, Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (27/6/2017).

Ade Indrawati (48), salah satu pengemudi GrabCar, memaparkan kekecewaannya terhadap pihak Grab, soal pemutusan mitra kerja secara mendadak.

Akibat pihak Grab memutuskan mendadak kemitraannya, janda beranak tiga ini tak lagi bisa mengikuti promo insentif dari pihak Grab, senilai Rp 11 Juta.

"Saya dan teman-teman di sini, dibilangnya itu bukan karyawan, tapi mitra kerja dengan GrabCar. Nah, para mitra kerja GrabCar ini, saat itu dapat pesan singkat promo Lebaran oleh pihak GrabCar, pada Jumat (23/6/2017)," ujar Ade yang tinggal di Kawasan Joglo, Jakarta Barat.

"Pesannya, tertulis bila bekerja atau melayani konsumen selama sembilan hari, akan dapat insentif Rp 11 juta," sambung pengemudi wanita itu.

Ade menambahkan, mengingat dirinya hanya seorang janda beranak tiga dan butuh banyak biaya untuk menguliahkan anaknya, ia rela jarang pulang ke rumahnya, dan memilih berjuang mendapatkan uang promo itu.

"Saya janda. Anak sudah tiga, pas dapat pesan promo itu, saya rela-rela jarang pulang ke rumah, dan lebih memilih narik. Saya terus semangat narik, cari dan antar penumpang sampai terkumpul Rp 7,5 Juta," tuturnya.

BERITA REKOMENDASI

"Nah, saat H+2 Lebaran, pagi-pagi saya mau buka aplikasi GrabCar, katanya disuruh buat akun baru lagi. Saya kaget, ini kan namanya akun punya saya di-suspend, atau dengan kata lain blokir akun, sehingga saya tak bisa ikuti promonya lagi. Betul-betul sakit hati saya. Percuma semangat kerja subuh ke tengah malam," bebernya.

Kata Ade, pemblokiran akun GrabCar tak hanya ia alami seorang diri.

"Ternyata, para teman-teman mitra GrabCar ini juga di-suspend. Mereka semua mengejar, giat, semangat kerja selama sembilan hari itu agar bisa mendapatkan Rp 11 Juta. Malahan, ada yang rela tidak pulang ke kampung untuk Lebaran bareng keluarganya," tuturnya.

"Kasihan dong ya kami ini. Seperti di PHP-in (Pemberi Harapan Palsu) sama pihak GrabCar-nya itu. Itu kurang ajar namanya, sampai sakit-sakit saya layani nganter penumpang, malah kami dibekukan," tambahnya.

Hal senada dikatakan, Hendro (30), juga pengemudi GrabCar. Menurutnya, setelah dibekukan sebagai mitra kerja oleh pihak Grab, promo insentif Lebaran itu pun otomatis hangus alias tak berlaku.


"Sejak H-2 Lebaran, saya tembus promonya di Rp 1 Juta, H-1 Rp 1 Juta, di hari H Lebaran saja itu saya mampu tembuslah Rp 2 Juta. Di hari kedua Lebaran juga saya berhasil dapat Rp 1,5 juta, terus sampai H+1 itu, sayanya terhitung dapat Rp 7 Jutaan," ungkapnya.

"Eh, di H+2 Lebaran ini, akun GrabCar saya di-suspend. Karyawan di bagian apa itu yang tugasnya nge-suspend akun? Itu kan namanya biadab. Kami banting tulang, tak Lebaran sama keluarga juga. Malah di-suspend sama GrabCar-nya," ucapnya. (*)
 

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas