Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Sudah Bisa Duduk dan Berbicara Lancar

Kondisi dua anggota Brimob korban penusukan, AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bakhtiar, berangsur membaik, Minggu (2/7/2017).

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
zoom-in AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Sudah Bisa Duduk dan Berbicara Lancar
capture video
Dua anggota brimob korban penusukan menjalani pemulihan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Ruang perawatan Ajun Komisaris Polisi Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful pun dijaga ketat sejumlah anggota brimob. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi dua anggota Brimob korban penusukan, AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bakhtiar, berangsur membaik, Minggu (2/7/2017). Keduanya sudah mampu duduk dan berbicara lancar.

Perkembangan kesehatan kedua korban aksi terorisme itu diungkap Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Polri Kramatjati, Kombes dr Yayok Wittarto.

"Sudah berangsur pulih. Sudah mendapatkan nutrisi yang lebih banyak dibanding sebelumnya," papar Yayok di RS Polri, Minggu siang.

Yayok juga menyatakan, Dede dan Syaiful sudah mampu duduk dan berbicara secara lancar setelah dilakukan operasi atas luka yang dideritanya.

Namun, dokter belum bisa memastikan kapan keduanya diizinkan meninggalkan rumah sakit.

"Belum tahu kapan bisa pulang. Sekarang masih dalam proses penyembuhan," katanya.

Terpisah, Komandan Korps Brimob Mabes Polri, Irjen Murad Ismail menyadari, markas dan anggota Brimob kerap menjadi incaran para pelaku teror.

Berita Rekomendasi

Baru-baru ini terungkap, pelaku teror di Medan, Syawaludin Pakpahan (SP), sempat mensurvei Markas Brimob Polda Sumut untuk dijadikan target serangan.

Sementara pada Jumat (30/6/2017) malam, dua anggota Brimob Polda Metro Jaya yang sedang salat dI Masjid Falatehan, Jakarta Selatan, ditikam oleh terduga Mulyadi, warga Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Kedua korban penikaman itu adalah AKP Dede Suhatmi dan Briptu Syaiful Bakhtiar.

Menyikapi hal ini, Murad Ismail mengaku telah mengirimkan radiogram ke seluruh satuan Brimob di semua Polda se-Indonesia agar selalu waspada.

"Semenjak kejadian di Sumut saya langsung perintahkan seluruh Danpas dan Wadankor untuk waspada. Saya buat radiogram ke mereka agar diantisipasi, supaya kejadian serupa tidak terjadi di dalam kesatuan," kata Murad Ismail, Minggu.

Murad mencontohkan saat ini, keamanan di markas Brimob di Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, sudah super ketat. Para anggota juga diminta melengkapi diri dengan pakaian pelindung.

Apalagi, baru-baru ini ada seorang pria asal Bandung, Jawa Barat, yang diamankan dan diperiksa karena memotret Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

"Saya minta semua waspada. Kamu boleh cek di seluruh penjagaan di Brimob. Kami tidak main-main. Silakan cek ke Kelapa Dua, penjagaan di sana pakai pakaian lengkap. Itu protap kami, beda dengan polisi Samapta," tambahnya. (rio/the)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas