Djarot Tak Tolerir Pendatang yang Tinggal di Kolong Jembatan dan Bantaran Sungai
Djarot menjelaskan, pihaknya akan menindak tegas para pendatang yang tinggal di bawah kolong jembatan dan bantaran sungai.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arus balik pasca momen Lebaran, membuat fenomena urbanisasi kembali terjadi, hal tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tidak akan memberikan kesempatan bagi para pendatang yang tidak menaati aturan.
Djarot menjelaskan, pihaknya akan menindak tegas para pendatang yang tinggal di bawah kolong jembatan dan bantaran sungai.
"Kita tidak bisa mentolerir lagi orang pendatang yang tinggal di kolong jembatan, di bantaran (sungai)," ujar Djarot, dalam sambutannya pada acara Halal bi Halal di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (3/7/2017).
Tidak hanya para pendatang yang dikhawatirkan akan mengalami kesulitan saat hijrah ke Jakarta.
Mantan Wali Kota Blitar itu pun menilai banyak warga Jakarta yang hidup dan tinggal secara tidak layak.
Kendati demikian, untuk menghindari terjadinya 'ibukota yang kumuh', ia pun menegaskan akan melakukan percepatan pembangunan Rumah Susun (Rusun).
Rusun tersebut nantinya diperuntukkan bagi warga Jakarta yang selama ini hidup secara tidak layak.
"Makanya kita kebut rusun untuk warga Jakarta yang tinggal di tempat tidak selayaknya," jelas Djarot.