Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Dibedah Pemprov DKI, Rumah Warga Cilincing Tambah Panas dan Pengap

Keluhan ini diungkapkan DN (30), warga yang rumahnya terkena program bedah rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Usai Dibedah Pemprov DKI, Rumah Warga Cilincing Tambah Panas dan Pengap
Warta Kota/Panji Baskhara Ramadhan
Rumah DN (30) di Jalan Kelapa Dua RT 15/03, Cilincing, Jakarta Utara, yang terkena program bedah rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Program bedah rumah yang digagas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak membuat pemilik rumah puas.

Beberapa dari warga yang rumahnya yang sudah selesai dibedah, justru mengeluh kepanasan.

Keluhan ini diungkapkan DN (30), warga yang rumahnya terkena program bedah rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

DN yang tinggal di Jalan Kelapa Dua RT 15/03, Cilincing, Jakarta Utara sebenarnya mengaku puas karena rumahnya sudah selesai dibedah sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Rumah DN (30) di Jalan Kelapa Dua RT 15/03, Cilincing, J
Rumah DN (30) di Jalan Kelapa Dua RT 15/03, Cilincing, Jakarta Utara, yang terkena program bedah rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ia pun senang bisa bersilaturahmi dengan keluarga besarnya di rumah yang kondisinya tampak baru. Meski begitu, ada hal-hal yang membuatnya kecewa soal hasil bedah rumah.

Pria pengangguran ini mengeluhkan para pekerja proyek yang bekerja hingga tiga bulan lebih, tidak tuntas membedah rumah. DN memaparkan, bagian dalam rumahnya panas dan pengap.

"Jelas saja pengap, toh enggak dipasangin plafon. Ini atapnya bahannya besi baja ringan. Jadi, kalau cuacanya sedang panas-panasnya, di dalam rumah saya serasa seperti oven. Panas, pengap, malah saya jadi enggak betah. Lihat saja bagian di dalam rumah saya. Plafonnya enggak dipasangin tuh. Ya emang cuma segini saja kali," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Rumah DN yang langsung dibedah oleh pihak perusahaan yang mendanai pembangunan itu menggunakan dana Corporate Social responsibility (CSR), PT Tatalogam Lestari, kini tampak lebih berseri dari luar. Namun, bagian dalam tampak amburadul, terutama bagian atasnya.

Bagian atas dalam rumah DN itu tidak ditutup dengan tripleks atau plafon. Kerangka bangunan batangan besi terlihat jelas ketika melongok ke bagian atas rumah.

"Kalau saja ditutup lagi dengan tripleks maupun plafon deh, pasti adem. Karena hawa panas di atap rumah, pasti tertahan kan? Coba lihat, jika begini hawa panasnya langsung turun ke lantai dalam rumah. Saya kalau siang, istri dan anak saya mampir ke rumah tetangga. Pakai kipas angin juga enggak mempan. Malah panas hawanya yang keluar dari kipas angin," ungkap DN. (Panji Baskhara Ramadhan)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas